REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang warga Los Angeles tewas karena penyakit paru-paru yang diduga akibat menghisap rokok elektrik atau vape. Kematian ini membuat kematian yang diduga akibat menghisap vape bertambah jumlahnya menjadi lima orang.
Departemen Kesehatan Publik Wilayah Los Angeles sebelumnya telah memperingatkan warganya agar tak menghisap rokok elektrik itu. Sebab, dampaknya bagi paru-baru belum banyak diketahui.
Staf Departemen Kesehatan Publik Los Angeles, Muntu Davis, mengatakan, kematian terakhir ini terjadi pada seorang dewasa yang sudah cukup tua. Kondisi kesehatan paru-parunya memburuk setelah menghisap rokok elektrik. Ia hanyalah satu dari 12 kasus yang terjadi di Los Angeles.
"Rekomendasi dari kami adalah jangan menghisap vape, jangan lakukan itu sekarang. Terlalu banyak yang tidak diketahui. Ada banyak informasi yang harus dikumpulkan terkait vape," kata Davis dalam kofrensi pers seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/9).
Kematian akibat vape sebelumnya telah terjadi empat wilayah lain. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menyebut, kematian itu terjadi di Illinois, Indiana, Minnesota, dan Oregon.
Selain itu, juga terdapat 450 kasus penyakit paru-paru yang diduga akibat menghisap vape. Untuk penyakit lain yang juga diduga karena menghisap vape jumlahnya mencapai 215 kasus.