REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia dan Ukuran akhirnya melakukan pertukaran tahanan pada Sabtu (7/9) waktu setempat. Tindakan ini diharapkan bisa menurunkah tensi konflik antara kedua negara yang muncul karena Rusia menganeksasi wilayah Krimea pada 2014 lalu.
Dilansir Reuters, kedua negara itu melakukan pertukaran 35 orang tahanan. Totalnya ada 70 orang tahanan yang kini sudah kembali ke negaranya masing-masing.
Pesawat milik Rusia datang menjemput 35 tahanan warga negera Rusia di Kiev, Ukraina lalu mendarat di Moskow pada Sabtu lalu. Saat bersamaan, pesawat Ukraina yang juga membawa warganya yang telah ditahan di Moskow mendarat di Kiev.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan, pertukaran tahanan itu adalah bagian dari kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Semua langkah, ujar Zelenskiy, harus diambil untuk menghentikan perang mengerikan yang sudah berlangsung selama lima tahun terakhir.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pembebasan bersama itu adalah sinyal positif antara kedua negara. "Sinyal ini juga harus diikuti langkah-langkah penting lainnya untuk memecahkan kebuntuan hubungan Rusia-Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Presiden AS Donald Trump, turut mengucapkan selamat kepada Rusia dan Ukraina atas pertukaran tersebut. Ia mengatakan mengatakan bahwa langkah tersebut adalah kabar yang sangat baik, sebuah langkah besar untuk perdamaian," kata Trumpt lewat akun Twitter-nya.