Senin 09 Sep 2019 16:36 WIB

18 Milisi Pro-Iran Meninggal dalam Serangan Udara

Belum jelas siapa yang melakukan serangan awal.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pesawat-pesawat tempur telah menyerang posisi milisi yang didukung Iran di dekat perbatasan Suriah dengan Irak, Senin (9/9). Observatorium Suriah untuk HAM, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, menyatakan setidaknya 18 milisi pro-Iran tewas.

Dilansir di BBC, Senin (9/9), masih belum jelas siapa yang melakukan serangan awal di al-Hizam al-Akhdar, dekat kota Albu Kamal. Namun, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap target-target terkait Iran di Suriah, selama perang saudara negara itu.

Baca Juga

Mereka berusaha menggagalkan apa yang disebut pertahanan militer Iran di Suriah, dan pengiriman senjata Iran kepada kelompok-kelompok militan seperti Hizbullah di Lebanon. Menurut militer Israel, beberapa jam setelah insiden di Albu Kamal, sejumlah roket diluncurkan ke arah Israel dari pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus. Akan tetapi gagal mengenai wilayah Israel.

Mereka menyalahkan milisi yang beroperasi di bawah komando Pasukan Pengawal Revolusi Iran. Namun juga menyatakan menganggap pemerintah Suriah bertanggung jawab.

Hizbullah mengatakan para pejuangnya telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel di Lebanon selatan pada Senin pagi, kemudian menangkap pesawat tak berawak itu. Militer Israel menyatakan salah satu drone-nya jatuh di wilayah Lebanon selatan selama operasi rutin. Namun mereka tidak memberikan alasan terkait jatuhnya pesawat tak berawak itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement