Selasa 10 Sep 2019 08:48 WIB

Donald Trump Bangun Dinasti Politik Keluarga

Kepala Tim Kampanye Donald Trump menyebut keluarga Trump akan menjadi dinasti.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bersama keluarganya di konser jelang pelantikan di Lincoln Memorial, Kamis, 19 Januari 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bersama keluarganya di konser jelang pelantikan di Lincoln Memorial, Kamis, 19 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Kepala tim kampanye Donald Trump, Brad Parscale mengatakan keluarga Trump akan menjadi dinasti selama beberapa dekade. Hal itu ia katakan dalam konvensi partai Republik di Kalifornia. Menurut Parscale, keluarga Trump memiliki 'kemampuan yang luar biasa'.

Ia menyinggung tentang Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner yang kini memiliki jabatan di Gedung Putih, begitu pula dengan Donald Jr. Sementara Donald Trump satu-satunya orang di keluarganya yang memiliki jabatan yang dipilih rakyat.

Baca Juga

"Keluarga Trump akan menjadi dinasti yang berlangsung selama beberapa dekade, mendorong Partai Republik menjadi partai baru," kata Parscale, seperti dilansir dari BBC, Selasa (10/9).

Parscale mengatakan Partai Republik harus mengikuti perubahan budaya, terus beradaptasi tanpa meninggalkan nilai-nilai konservatif yang mereka yakini. Parscale tidak mau berspekulasi apakah anak-anak Donald Trump akan maju dalam pemilihan umum.

"Saya hanya berpikir mereka adalah dinasti, saya pikir mereka semua orang-orang dengan kemampuan yang luar biasa, saya pikir Anda bisa melihatnya dari Don Jr. saya pikir Anda bisa melihatnya dari Ivanka, Anda bisa melihatnya dari Jared," tambah Parscale.

Sejak Donald Trump naik jabatan pada Januari 2017, Ivanka dan suaminya Kushner menjadi penasihat Gedung Putih. Menurut buku yang tulis jurnalis Michael Wolff, yakni Fire and Fury, Ivanka Trump berencana menjadi presiden perempuan pertama AS.

Wolff menulis Ivanka membuat kesepakatan dengan suaminya. Jika ada salah satu di antara mereka yang memiliki kesempatan untuk menjadi presiden tentu orang itu adalah Ivanka.  

"Jika dia ingin maju menjadi presiden, saya pikir dia sangat, sangat sulit untuk dikalahkan," kata Trump dalam wawancara dengan majalah The Atlantic pada April lalu.

Putra tertua Trump yakni Donald Trump Jr. sudah menjadi pembela ayahnya paling keras di media sosial. Ia juga kerap hadir dalam kampanye-kampanyenya.

Bersama sama Eric Trump kedua bersaudara itu menjadi eksekutif senior Trump Organization. Perusahaan real estate yang Trump serahkan kepada mereka saat ia maju dalam pemilihan presiden.

Kellyanne Conway, tokoh Gedung Putih lainnya juga memuji anak-anak Trump. Menurutnya, mereka dapat beradaptasi dengan mudah.

"Ketika bisnis keluarga real estate, mereka belajar kontrak dan perizinan pembangunan dan arsitektur, lalu televisi dan mereka belajar industri itu, sekarang, dekade berikut, mereka berbalik dan belajar politik," kata Conway.

Kritikus mengatakan Trump melakukan nepotisme dalam pemerintahannya. Mantan duta besar AS untuk Korea Selatan Christopher R Hill mengatakan peran Ivanka meningkatkan masalah kepercayaan dalam pemerintahan AS.

"Di hadapan seluruh dunia tampaknya kami memiliki semacam konstitusi monarki, mengatakan kepada seluruh sekutu kami, semua orang yang berbisnis dengan kami, satu-satunya orang-orang yang penting adalah Trump dan anggota keluarganya," kata Hill yang mengawasi perundingan nuklir dengan Korea Utara selama pemerintahan George W Bush.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement