Selasa 10 Sep 2019 13:12 WIB

Trump: Tensi India-Pakistan Mulai Reda

Trump mengulangi tawarannya membantu dua negara tetangga itu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Prajurit Paramiliter India memeriksa tas seorang pria yang mengendarai skuter saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Prajurit Paramiliter India memeriksa tas seorang pria yang mengendarai skuter saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai hubungan antara India dan Pakistan terkait Kashmir mulai mereda daripada dua pekan lalu. Hal tersebut dikatakan Trump sambil mengulangi tawarannya membantu dua negara tetangga itu hanya jika keduanya menginginkannya.

"India dan Pakistan memiliki konflik wilayah sengketa Kashmir seperti yang semua orang tahu. Saya rasa konflik yang sempat memanas sudah berkurang sedikit daripada apa yang kita tahu dua pekan lalu," ujar Trump di Gedung Putih seperti dilansir Times of India, Selasa (10/9).

Baca Juga

Ketegangan antara kedua negara memuncak ketika New Delhi menghapus status istimewa Jammu dan Kashmir, dan membaginya menjadi dua wilayah menjadi Jammu dan Kashmir serta Ladakh. Sejak itu, warga Kashmir yang dikelola India terbatas ruang geraknya. Telekomunikasi dipangkas, dan sejumlah tokoh politik ditahan.

photo
Presiden AS Donald Trump dalam Pertemuan KTT G7 di Biarritz, Prancis.

"Saya memiliki hubungan baik dengan kedua negara. Saya bersedia membantu keduanya, jika mereka meminta. Kedua negara tahu itu. Tawaran itu sudah ada di sisi mereka," ujar Trump.

Selama pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Juli lalu, Trump memang telah menawarkan menjadi mediator untuk India dan Pakistan soal masalah Kashmir. Namun, India dengan cepat menolak tawaran tersebut. India menegaskan Kashmir adalah masalah bilateral negara. Selama pertemuannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Prancis bulan lalu, Trump mengatakan, Kashmir adalah isu yang memang harus diselesaikan secara bilateral antara India dan Pakistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement