REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak mampu menangani gelombang baru migran dari Suriah utara, Selasa (10/9). Erdogan menambahkan Turki dan Amerika Serikat perlu membuat zona aman di kawasan tersebut sesering mungkin.
Turki dan AS, dua sekutu pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sudah sepakat membentuk zona aman di Suriah timur laut di sepanjang perbatasan Turki di selatan. Kedua negara juga sepakat membersihkan wilayah yang dikuasai para petempur YPG Kurdi Suriah.
Pada Ahad (8/9), pasukan Turki dan AS melaksanakan patroli militer bersama di darat di kawasan itu. Presiden Tayyip Erdogan pekan lalu mengatakan Turki juga berniat mengirim satu juta dari 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki untuk pulang ke zona aman yang direncanakan di Suriah utara.