REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela sidang Majelis Umum PBB ke-74 di New York tanpa prasyarat apa pun. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
“Dia (Trump) siap bertemu tanpa prasyarat,” kata Pompeo saat ditanya awak media tentang kemungkinan pertemuan dengan Rouhani di sela sidang Majelis Umum PBB akhir bulan ini, Selasa (10/9).
Pompeo tak memberikan keterangan mendetail lainnya. Namun, pernyataannya menegaskan keinginan Trump untuk berdialog dengan Rouhani.
Pada Rabu pekan lalu, Trump membuka kemungkinan bertemu dengan Rouhani saat menghadiri sidang Majelis Umum PBB ke-74 di New York. “Apa pun mungkin. Mereka ingin dapat menyelesaikan masalah mereka,” ujarnya.
Namun, Iran tak menyambut positif kemungkinan pembicaraan dengan Trump. Teheran telah menegaskan bahwa dialog untuk membahas perjanjian nuklir 2015 atau dikenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) hanya dapat dilakukan setelah Washington mencabut sanksi terhadapnya.
AS telah hengkang dari JCPOA pada Mei 2018. Setelah itu, Trump memutuskan kembali menerapkan sanksi ekonomi berlapis terhadap Teheran. Tujuannya agar Iran bersedia merevisi atau menegosiasikan ulang JCPOA.
Trump memang menilai JCPOA sebagai kesepakatan yang cacat. Sebab di dalamnya tak diatur tentang program rudal balistik Iran dan peran negara itu dalam konflik di kawasan.