Jumat 13 Sep 2019 16:01 WIB

Soal Kabut Asap, Indonesia Minta Malaysia Objektif

Kebakaran hutan terjadi di beberapa bagian Malaysia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Suasana kawasan Gombak yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan di pinggiran ibu kota Kuala Lumpur, Malaysia.
Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Suasana kawasan Gombak yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan di pinggiran ibu kota Kuala Lumpur, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta Malaysia bersikap objektif dalam melihat persoalan kabut asap. Menurut dia, asap yang menyelimuti beberapa wilayah di negara tersebut tidak hanya disebabkan oleh kebakaran hutan di Indonesia.

“Saya hanya meminta mereka (Malaysia) bersikap objektif dan logis dalam analisis data mereka,” kata Siti saat diwawancara Reuters, Jumat (13/9).

Baca Juga

Dia mengatakan, kebakaran hutan terjadi di beberapa bagian Malaysia, seperti Serawak dan Semenanjung Malaysia.

Selain itu, kebakaran pun melanda lahan perkebunan sawit yang dikelola setidaknya empat perusahaan Malaysia di Indonesia. Perusahaan itu, antara lain Sime Indo Agro yang berbasis di Kalimantan Barat, unit perkebunan Sime Darby; Sukses Karya Sawit, unit IOI Corporation; Rafi Kamajaya, unit TDM Berhad dan Adei Plantation and Industry yang berada di Riau.

Siti menilai, kebakaran-kebakaran tersebut turut berkontribusi atas memburuknya kualitas udara di negeri jiran itu. Dia mengatakan tidak memiliki waktu untuk berpolemik. Dia lebih tertarik bekerja menangani dan mengatasi kebakaran yang saat ini meliputi area cukup besar.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akan menulis surat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) agar memperhatikan soal kabut asap lintas-batas. Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Yeo Bee Yin pada Kamis (12/9).

“Saya telah membahas hal ini dengan perdana menteri (Mahathir) dan dia telah setuju untuk menulis surat kepada Presiden Jokowi untuk menarik perhatiannya terhadap masalah kabut  asap lintas-batas,” ujar Yeo.

Menurut dia, kantor perdana menteri Malaysia tengah mempersiapkan surat tersebut. Jika telah rampung, surat akan segera dikirim. Yeo pun sempat menanggapi pernyataan Siti Nurbaya yang menyebut bahwa kabut asap bisa berasal dari kebakaran hutan di wilayah Malaysia.

Yeo mengklaim, berdasarkan data yang diambil dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN, hanya terdapat lima titik panas di wilayah Malaysia. Sementara di Indonesia terdapat lebih dari 1.500 titik panas yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan. “Data jelas menunjukkan bahwa kabut (asap) berasal dari Indonesia,” ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement