Selasa 10 Sep 2019 08:20 WIB

WHO: Setiap 40 Detik, Satu Orang Bunuh Diri

Bunuh diri telah mengakibatkan kematian lebih banyak dari pada perang

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, setiap 40 detik, terdapat satu orang yang tewas karena bunuh diri di seluruh dunia. Dari tahun ke tahun, bunuh diri telah mengakibatkan kematian lebih banyak dari pada perang.

Adapun metode yang paling banyak digunakan adalah gantung diri, menenggak racun, dan menggunakan senjata api. "Bunuh diri adalah masalah kesehatan global. Semua usia, jenis kelamin, agama dan wilayah terkana dampaknya," tulis WHO dalam laporannya sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (10/9).

Pada kalangan laki-laki berusia 15-29 di seluruh dunia, bunuh diri menjadi penyebab kematian nomor dua terbanyak setelah kecelakaan lalu lintas. Secara keseluruhan, hampir 800 ribu orang meninggal karana bunuh diri setiap tahunnya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan malaria, kanker payudara, ataupun perang.

Laporan WHO tersebut menyebut, sebenarnya angka kematian karena bunuh diri sudah menurun dalam rentang 2010 hingga 2016. Penurunannya mencapai 9,8 persen, namun tidaklah merata. Seperti di Amerika Serikat, misalnya, malah terjadi peningkatan hingga enam persen.

Selain itu, laporan itu juga menyebut, angka bunuh diri pada laki-laki di negara maju hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Sedangkan di negara miskin dan berkembang, perbandingannya hampir sama.

Untuk itu, WHO mendesak pemerintah di seluruh dunia agar segera mengadopsi rencana pencegahan bunuh diri. Sehingga bisa mencegah orang-orang yang mengalami stres agar tak mengarah ke bunuh diri.

"Bunuh diri itu bisa dicegah. Kami mengimbau semua negara untuk memasukkan stretegi pencegahan bunuh diri dalam program kesehatan dan pendidikan nasional," kata Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement