Ahad 15 Sep 2019 05:45 WIB

Gerakan Boikot Jepang Pengaruhi Pariwisata Korsel

Jumlah wisatawan asal Jepang yang datang ke Korsel menurun.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Turis Cina hobi berlibur ke luar negeri (Ilustrasi)
Foto: marketingtochina
Turis Cina hobi berlibur ke luar negeri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Korea Selatan -- Menurut Incheon International Airport Corp (IIAC), jumlah orang yang pergi atau datang dari Jepang melalui bandara sekitar tercatat sebanyak 970.000 pada Agustus. Angka ini turun 19,5 persen dari bulan yang sama di 2018.

Dilansir melalui koreatimes, Sabtu (14/9), penurunan ini diklaim sebagai dampak dari gerakan boikot Jepang yang mulai ramai di Korea Selatan. Gerakan itu yang dimulai setelah Tokyo menerapkan pembatasan perdagangan ketat di Seoul pada awal Juli, dan menyebabkan pengurangan drastis dalam jumlah orang Korea yang melakukan perjalanan ke negara sakura itu.

Baca Juga

Penurunan ini, kata IIAC sangat jauh dari angka 1,12 juta pada Juli tahun ini. Penurunan besar di musim liburan musim panas juga sangat tidak biasa terjadi, kata IIAC.

Saat ini, maskapai menghubungkan Bandara Incheon dengan 28 kota Jepang, dan 19 kota diantaranya mengalami penurunan drastis, rata-rata 20 persen. Saga adalah kota yang mengalami penurunan paling tajam, yakni 55.3 persen.

Penurunan jumlah penumpang ke dan dari Jepang pada Agustus sangat kontras dengan peningkatan 3,9 persen dari total jumlah penumpang yang menggunakan bandara di bulan yang sama. Di tengah penurunan permintaan setelah perselisihan perdagangan dan masalah historis antara kedua negara, maskapai penerbangan lokal telah menangguhkan beberapa rute ke negara pulau dan mengalihkan penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina sebagai gantinya untuk meningkatkan profitabilitas.

Menurut IIAC, di saat perjalanan Jepang menurun, permintaan perjalanan untuk Asia Tenggara naik sebesar 15,3 persen, dan untuk China 11,8 persen, Eropa 10,8 persen, Amerika 3,8 persen, dan Oseania 1,9 persen untuk Agustus dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara khusus, Filipina, Vietnam dan Thailand menikmati kenaikan tajam dalam jumlah pelancong, masing-masing 30,1 persen, 15,8 persen, dan 15,3 persen.

"Pelancong Korea yang berencana mengunjungi Jepang telah mengubah tujuan mereka ke Cina atau negara-negara Asia Tenggara karena gerakan Boikot Jepang yang sedang berlangsung," kata seorang pejabat IIAC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement