REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Urusan Strategis Israel Gilad Erdan menuturkan Israel perlu mencoba cara lain sebelum pergi berperang. Beberapa upaya negosiasi antara Israel dan Hamas telah dilakukan, tetapi gagal.
"Mungkin ada operasi militer dan mungkin ada tindakan lain dalam beberapa hari mendatang, itu tergantung pada banyak hal," kata Erdan dikutip dari laman The Jerusalem Post, Ahad (15/9).
Menurut Erdan, Israel tentu saja mesti mencoba cara lain itu. "Ketika kami berbicara tentang kesepakatan, kami mencoba dan kami mencoba dan kami mencoba, (tetapi) itu tidak berhasil," kata Erdan.
Erdan melanjutkan, Hamas terus membiarkan kekacauan yang datang dari Jalur Gaza meski sudah ada ratusan warga Palestina yang diserang ketika mencoba melewati pagar perbatasan. "Dan karena itu, ada pemahaman hari ini soal perlunya operasi militer. Waktu akan dipilih oleh kami dan kami tidak akan memberi tahu mereka sebelumnya," ujarnya.
Jumat lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah mengatakan Israel mungkin akan melakukan operasi militer di Jalur Gaza sebelum pemilihan berlangsung. "Sepertinya tidak ada pilihan lain selain memulai operasi skala luas di Gaza," kata dia.
Netanyahu menambahkan, mungkin tidak akan ada pilihan selain menjatuhkan rezim Hamas. Menurut dia Hamas tidak menggunakan kedaulatannya di Jalur Gaza dan tidak mencegah serangan.
"Kami memiliki situasi di mana sebuah kelompok yang meluncurkan roket telah mengambil alih, dan tidak mengendalikan faksi-faksi jahat bahkan ketika mereka menginginkannya," ujar Netanyahu.