REPUBLIKA.CO.ID, ALRAI -- Sebuah mobil meledak di dekat rumah sakit di kota al-Rai, Suriah. Ledakan yang terjadi di dekat perbatasan Turki itu menyebabkan 10 orang meningga dan 15 lainnya erluka.
Dewan kota mengatakan ledakan juga merusak rumah sakit, Senin (16/9). Al-Rai yang berada di barat laut Suriah itu di bawah kuasa pemberontak yang didukung Turki.
Kantor berita Turki Anadolu mengatakan ada 12 orang yang tewas dalam serangan ini. Mereka menyebutnya sebagai 'serangan teror bom' di dekat perbatasan.
Pada hari ini, pemimpin Turki, Rusia dan Iran akan bertemu untuk memperpanjang gencatan senjata di barat laut Suriah itu. Pertemuan ini dilakukan setelah serangan yang dilakukan pemerintah Suriah dikhawatirkan dapat memperdalam gejolak di kawasan dan mendorong gelombang imigran yang baru.
Pertemuan di Ankara mempersatukan negara-negara yang bersekutu di Suriah dalam perang selama delapan tahun yang menghancurkan. Pertemuan itu akan fokus membahas wilayah Idlib. Wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak yang ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani mendukung Assad. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Amerika Serikat, Eropa dan negara Arab mendukung faksi pemberontak yang berbeda di konflik ini.
Pasukan Assad yang dibantu angkatan udara Rusia telah berhasil merebut sebagian besar wilayah yang sempat lepas selama perang. Dalam beberapa bulan terakhir pasukan Assad sudah menyerang Idlib, tempat di mana pasukan radikal Suriah dan asing berkuasa bersama faksi-faksi lain yang lebih moderat.