Selasa 17 Sep 2019 08:46 WIB

AS Siapkan Respons Militer Terkait Serangan Saudi Aramco

Menhan AS mebgaku telah bertemu dengan pimpinan Pentagon pascaserangan fasilitas itu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper, 4 Agustus 2019.
Foto: AP Photo/Rick Rycroft
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper, 4 Agustus 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mike Esper mengatakan militer negaranya sedang mempersiapkan respons atas serangan terhadap fasilitas pengolahan minyak milik Saudi, Aramco. Hal itu dia sampaikan setelah memberi pengarahan kepada Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Senin (16/9).

“Militer AS, dengan tim antarlembaga kami, bekerja dengan mitra kami untuk mengatasi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan mempertahankan tatanan berdasarkan aturan internasional yang sedang dirusak oleh Iran,” ujar Esper, dikutip laman The Times of Israel.

Baca Juga

Dia mengatakan telah bertemu dengan pimpinan Pentagon pascaserangan fasilitas itu akhir pekan lalu. Kendati demikian, Esper tak menjelaskan secara terperinci opsi militer apa saja yang berpotensi diambil AS.

Trump telah menduga Iran menjadi aktor di balik serangan terhadap fasilitas pengolahan minyak Saudi Aramco. Kendati demikian, Washington enggan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan tindakan untuk merespons serangan tersebut.

Trump mengatakan AS masih menyelidiki apakah Iran berada di balik serangan itu.  "Tentu saja terlihat seperti itu (Iran yang mendalangi) pada saat ini," ucapnya.

Namun Trump enggan terburu-buru merumuskan tindakan atau respons, termasuk opsi perang atas nama Arab Saudi. "Saya seseorang yang tidak ingin berperang," ujarnya.

Menurutnya, saat ini banyak opsi tersedia, tapi belum ada satu di antara mereka yang dapat seketika diterapkan. "Kami ingin menemukan secara pasti siapa yang melakukan (serangan) ini," kata Trump.

Akhir pekan lalu, pabrik pengolahan minyak milik Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais menjadi sasaran serangan sejumlah pesawat nirawak. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Insiden tersebut seketika memangkas lima persen produksi minyak mentah dunia.

Iran kembali dituding sebagai aktor di balik serangan tersebut. Namun, Teheran telah membantah. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut serangan terhadap fasilitas Saudi Aramco dilakukan orang Yaman sebagai respons atau balasan atas kampanye militer koalisi Saudi di negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement