REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Takehiko Nakao pada Selasa (17/9), mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), efektif 16 Januari 2020. Pengunduran diri Nakao diumumkan bank yang berbasis di Manila itu dalam sebuah pernyataan.
"Saya mengumumkan pengunduran diri saya dengan rasa kepuasan dan terima kasih yang mendalam. Dengan dukungan dari staf, anggota Dewan, dan anggota pemerintah, kami telah mencapai banyak hal," kata Nakao dalam sambutannya kepada staf bank dan anggota Dewan.
Nakao, seorang warga Jepang yang menjabat sebagai presiden bank pada 28 April 2013, tidak menyatakan alasan pengunduran dirinya.
"Meskipun masa jabatan saya tetap ketika saya terpilih kembali pada 24 November 2016 untuk masa jabatan 5 tahun, saya merasa ini adalah saat yang tepat untuk meminta seseorang dengan ide-ide segar dan komitmen kuat untuk pengembangan menggantikan saya. Saya mengumumkan pengunduran diri saya sekarang, sehingga lembaga tersebut dapat memiliki transisi kepresidenan yang lancar," kata Nakao.
Menurut pernyataan itu, pemilihan presiden ADB yang baru akan sesuai dengan prosedur yang terbuka, transparan, dan berdasarkan prestasi. Didirikan pada 1966, Bank Pembangunan Asia dimiliki oleh 68 anggota dan 49 anggota berasal dari wilayah Asia-Pasifik.