Rabu 18 Sep 2019 14:12 WIB

Pemilih Arab Tinggi, Partai Likud Gelar Pertemuan

Jumlah pemilih tinggi di komunitas Arab dan kubu kiri.

Seorang perempuan memberikan suaranya dalam pemilihan (pemilu) putaran kedua di kota Arab Kfar Manda, Israel, Selasa (17/9).
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Seorang perempuan memberikan suaranya dalam pemilihan (pemilu) putaran kedua di kota Arab Kfar Manda, Israel, Selasa (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Partai sayap kanan Israel, Likud, menyerukan pertemuan darurat, Selasa (17/9), karena jumlah pemilih yang tinggi di komunitas Arab dan kubu kiri.

Menurut Channel 7 Israel, para pemimpin Partai Likud akan bersidang di kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertemuan darurat. Seorang juru bicara Likud mengatakan pertemuan itu disebut digelar karena jumlah pemilih yang tinggi di sektor Arab dan kubu kiri.

Baca Juga

Dilansir di Anadolu, kelompok Arab Joint List mengumumkan, Selasa, tingkat pemungutan suara sedikit meningkat di wilayah-wilayah Arab dibandingkan dengan pemilihan April lalu. Namun, ada perbedaan besar dalam jumlah keseluruhan dibandingkan dengan pemungutan suara 2015.

photo

Israel mengadakan pemilihan umum kedua tahun ini karena kegagalan Netanyahu membentuk pemerintahan setelah pemilihan sebelumnya yang dilakukan pada April. Pengamat berharap mungkin ada pemilihan putaran ketiga jika krisis pembentukan pemerintah terus berlanjut.

Komite Pemilu Pusat Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan lebih dari 6,3 juta orang memenuhi syarat untuk memilih di 10.915 tempat pemungutan suara di seluruh Israel. Sebanyak 32 daftar pemilihan bersaing untuk 120 kursi di parlemen Israel atau Knesset. Pengamat dan pusat pemungutan suara hanya berharap 10 dari daftar itu memenangkan pemilu parlemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement