Rabu 18 Sep 2019 14:36 WIB

Saudi Gabung Koalisi Maritim AS

Australia, Bahrain, dan Inggris telah bergabung dengan misi ini.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Helikopter angkatan laut AS terbang rendah di atas kapal perusak, Sterett, saat melintasi Selat Hormuz
Foto: Reuters
Helikopter angkatan laut AS terbang rendah di atas kapal perusak, Sterett, saat melintasi Selat Hormuz

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyatakan akan bergabung dengan koalisi maritim yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan perairan Timur Tengah, Rabu (18/9). Langkah ini diambil setelah serangan yang menargetkan industri minyaknya pada akhir pekan lalu.

Kantor berita Saudi yang dikelola pemerintah mengeluarkan pernyataan pada Rabu pagi. Dengan mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan, kerajaan telah bergabung dengan International Maritime Security Construct. Australia, Bahrain, dan Inggris telah bergabung dengan misi ini.

Baca Juga

"Hal ini untuk mendukung upaya regional, dan internasional untuk mencegah dan menangkal ancaman terhadap navigasi maritim dan perdagangan global untuk memastikan keamanan energi global dan aliran pasokan energi yang berkelanjutan ke ekonomi global dan berkontribusi untuk menjaga  perdamaian dan keamanan internasional," ujar kantor berita itu.

Keputusan Kerajaan untuk memasuki International Maritime Security Construct datang sebelum kunjungan yang direncanakan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Pejabat Saudi secara terpisah merencanakan untuk berbagi informasi tentang senjata, yang digunakan dalam penyerangan ladang minyak Saudi dan pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar dunia, Sabtu (14/9).

Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran telah mengklaim serangan itu. Akan tetapi AS dan Arab Saudi mengatakan mereka mencurigai Iran melakukan serangan. Sementara Iran menyangkal hal tersebut, serangan ladang minyak juga terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Teheran dan Washington.

Para pejabat militer AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Associated Press. Koalisi ini bertujuan mengamankan wilayah Teluk Persia yang lebih luas. Ini termasuk pengawasan Selat Hormuz,  wilayah sempit Teluk Persia di mana ada seperlima perjalanan minyak dunia, dan Bab el-Mandeb, selat sempit lain yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden di lepas Yaman dan Afrika Timur. Rencana tersebut juga memungkinkan negara-negara mengawal kapal mereka sendiri melalui wilayah tersebut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement