REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kantor Pendidikan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur menutup 123 sekolah yang ada di wilayah Kantor Pendidikan Daerah Sentul dan Kantor Pendidikan Daerah Keramat karena gangguan asap. Pernyataan pers Kementerian Pendidikan Malaysia, Rabu, menyebutkan Indeks Pencemaran Udara (IPU) Stasiun Batu Muda pada Rabu (18/9) jam 11.00 waktu setempat menunjukkan angka di atas 200 sehingga dinyatakan tidak sehat yang menjadi alasan sekolah-sekolah tersebut ditutup.
Pada waktu yang sama Kantor Pendidikan Negeri Selangor Malaysia juga memutuskan menutup 214 sekolah yang ada di Selangor dengan alasan gangguan asap. Hingga Rabu jam 03.00 dini hari Kantor Pendidikan Negeri Selangor telah menerima laporan sekolah yang akan tutup pada hari tersebut.
Terdapat penambahan penutupan 99 buah sekolah yang berada di bawah Kantor Pendidikan Daerah Petaling Perdana, Kuala Selangor, Gombak dan Petaling Utama berdasarkan Indeks Polusi Udara (IPU) di Stasiun Shah Alam yang melebihi 200 pada jam 24.00 malam. Sementara itu, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur di Jalan Tun Ismail juga meliburkan murid-muridnya, terutama untuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), namun bagi yang masuk tetap dipersilahkan.
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Encik Abdul Hajar mengharapkan anak-anak terus memakai masker.
"Jika memang asap udara semakin menebal dan mencapai level tidak sehat maka untuk murid TK dan SD diperbolehkan tidak masuk sekolah dan dianggap izin. Untuk siswa SMP dan SMA tetap ke sekolah seperti biasa menggunakan masker," katanya.
Menanggapi penutupan sekolah-sekolah Malaysia di Kuala Lumpur, Rabu (18/9), dia mengatakan akan berkoordinasi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Mokhammad Farid Makruf. Sebanyak 298 sekolah di Sarawak juga ditutup karena Indeks Pencemaran Udara (APU) di Sri Aman sudah mencapai 407.