REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hujan dan angin kencang yang dibawa dari Badai Humberto melanda Bermuda Rabu (18/9) waktu setempat. Badai kali ini terjadi ketika pusat topan Atlantik kedua melanda. Samudra Atlantik memang jarang melihat badai sebesar dan sekuat ini.
Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (AS) (NHC) mengatakan, badai Humberto sebagai badai Kategori 3, membawa angin berkekuatan 120 mph yang mempengaruhi timur laut sekitar 100 mil barat Bermuda. "Angin berkepanjangan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Kamis pagi, dengan angin topan diperkirakan akan berlangsung beberapa jam ke depan," kata badan badai pada Rabu sore langsung dari 650 mil di sebelah timur Carolina Utara dilansir CNN, Kamis (19/9).
Pantai selatan pulau dapat mengalami banjir dari gelombang badai serta ombak yang berbahaya. Pelampung mengukur gelombang lebih dari 30 kaki.
NHC mengatakan, terdapat laporan hembusan angin 104 mph dan 89 mph di berbagai bagian pulau itu. Sehingga bisa menyebabkan hujan sebanyak 6 inci di beberapa tempat.
Humberto adalah salah satu dari tiga badai yang menarik perhatian di cekungan Atlantik. Badai tropis lain, Imelda membuat tim penyelamat siap siaga karena mengancam akan menumpahkan hujan paling tinggi sejak Badai Harvey di Texas timur. Serta badai Tropis Jerry, masih jauh di timur Kepulauan Leeward, bisa menguat menjadi badai pada akhir pekan.
Arus aktivitas badai datang ketika musim badai Atlantik mencapai puncaknya secara statistik pada pekan sekitar 10 September, atau periode ketika kondisi cuaca mendukung badai terbentuk dengan cepat.
Hanya 21 badai telah melintas dalam jarak 100 mil dari Bermuda selama seabad terakhir. Badai Gonzalo pada 2014 menjadi yang terakhir yang mendarat di Bermuda. "Mereka lewat, tapi itu target kecil," kata ahli meteorologi CNN Monica Garrett.