REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Arab Saudi akan menunggu hasil penyelidikan sebelum menanggapi serangan akhir pekan lalu pada fasilitas minyaknya. Iran dituding bertanggung jawab dalam serangan tersebut.
Menteri Negara Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan akan dilakukan oleh penyelidik internasional. Riyadh menegaskan akan membuktikan bahwa serangan pada 14 September datang dari Iran.
"Itu dilakukan dengan senjata Iran, oleh karena itu kami meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan ini. Kerajaan akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan hasil penyelidikan, untuk memastikan keamanan dan stabilitasnya." kata Jubeir pada konferensi pers, Sabtu (21/9). Dia menolak untuk berspekulasi tentang tindakan spesifik.
Riyadh telah menolak klaim oleh gerakan Houthi bahwa mereka melakukan penyerangan pada dua pabrik minyak yang pada awalnya mengurangi separuh produksi Saudi. Serangan ini merupakan yang terbesar terhadap fasilitas minyak di pengekspor minyak utama dunia.
"Kami yakin peluncuran itu tidak datang dari Yaman, itu datang dari utara," kata Jubeir. "Investigasi akan membuktikan itu."
Kerajaan telah mengatakan penyelidikan sejauh ini menunjukkan bahwa senjata Iran digunakan dan serangan itu berasal dari utara, dan bahwa itu bekerja untuk menentukan lokasi peluncuran yang tepat.
Mereka memandang serangan pada fasilitas Khurais dan Abqaiq sebagai ujian kehendak global untuk menjaga ketertiban internasional dan kemungkinan akan membuat kasusnya di Majelis Umum PBB di New York minggu depan. Arab Saudi sedang berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, kata Jubeir, mendesak dunia untuk mengambil sikap.
"Kerajaan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam mengutuk mereka yang mendukung tindakan ini, dan untuk mengambil posisi tegas dan jelas terhadap perilaku sembrono yang mengancam ekonomi global. Posisi Iran adalah mencoba untuk memecah dunia dan itu tidak berhasil."katanya.
Amerika Serikat minggu ini memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Iran dan menyetujui pengiriman pasukan AS untuk meningkatkan pertahanan udara dan rudal Saudi, yang gagal menggagalkan serangan 14 September. Penempatan ini dapat semakin memperburuk Iran, yang telah menanggapi penyebaran pasukan AS sebelumnya tahun ini dengan ketakutan.