Selasa 24 Sep 2019 17:52 WIB

Jerman, Prancis, Inggris: Iran di Balik Serangan Aramco

Namun, ketiga pemimpin itu menyerukan diplomasi, bukan pengerahan militer.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/Bildfunk/A. Nabil
picture-alliance/dpa/Bildfunk/A. Nabil

Pemimpin Jerman, Prancis dan Inggris, Angela Merkel, Emmanuel Macron, dan Boris Johnson, mengikuti posisi AS mengenai serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi. Dalam sebuah pernyataan hari Senin (23/9), mereka mengatakan Iran "jelas" berada di balik serangan itu. Namun, ketiga pemimpin itu juga menyerukan langkah diplomasi, bukan pengerahan militer.

"Jelas bagi kami bahwa Iran memikul tanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan lain," kata ketiga pemimpin itu dalam sebuah pernyataan usai melakukan pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Tetapi ketiga pemimpin itu juga menegaskan pentingnya diplomasi dan perundingan untuk mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah.

"Sudah tiba saatnya bagi Iran untuk menerima kerangka kerja negosiasi jangka panjang untuk program nuklirnya, serta masalah keamanan regional, termasuk program misilnya," kata pernyataan itu.

Boris Johnson dukung Donald trump

"Kami menyerukan Iran untuk berkomitmen pada dialog semacam itu dan untuk menghindari provokasi dan eskalasi baru," demikian disebutkan selanjutnya. "Serangan-serangan itu juga menyoroti perlunya de-eskalasi di kawasan itu, untuk upaya diplomatik yang berkelanjutan dan keterlibatan dengan semua pihak."

Boris Johnson mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun siaran NBC, Presiden Donald Trump dapat menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan Iran. "Saya pikir ada satu orang yang dapat melakukan kesepakatan yang lebih baik ... dan itu adalah presiden Amerika Serikat," katanya.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengesampingkan negosiasi perjanjian nuklir yang baru. Negara-negara Eropa telah gagal "memenuhi kewajiban mereka" dalam perjanjian 2015, tulisnya di Twitter.

Menlu AS berterima kasih atas dukungan

Pemberontak Houthi di Yaman yang berpihak pada Iran dan menentang intervensi militer Arab Saudi di negaranya mengklaim mereka lah yang melakukan serangan rudal ke Arab Saudi dengan menggunakan pesawat tanpa awak. Namun para pejabat AS mengatakan, serangan udara yang canggih itu tampaknya dilakukan dengan dukungan Iran.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan Jerman, Prancis dan Inggris untuk argumen AS.

"AS berterima kasih kepada teman-teman dekat kami, Inggris, Prancis, dan Jerman, atas artikulasi mereka yang jelas tentang tanggung jawab tunggal Iran atas tindakan perang melawan Arab Saudi," tulis Pompeo di Twitter. "Ini akan memperkuat diplomasi dan tujuan perdamaian. Kami mendesak setiap negara untuk bergabung dalam kecaman atas tindakan Iran ini."

hp/vlz (afp, rtr, dpa)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement