REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden Venezuela pada Rabu (25/9). Peningkatan hubungan bilateral akan menjadi fokus utama pembicaraan mereka.
"Maduro akan melakukan kunjungan kerja, akan ada pertemuan satu lawan satu dengan Putin besok, diikuti perundingan Rusia-Venezuela dalam bentuk makan siang," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa (24/9), dikutip laman kantor berita Rusia TASS.
Menurut Peskov akan ada pembahasan yang intens perihal hubungan bilateral kedua negara. "Kami memiliki beberapa proyek bersama yang sedang dilaksanakan, dan juga ada aspek-aspek kerja sama lainnya untuk dibahas," ujarnya. Namun, dia belum bisa melaporkan apakah akan ada dokumen yang direncanakan ditandatangani bersama setelah pembicaraan.
Pada awal Mei lalu, ribuan massa atau simpatisan oposisi menggelar aksi demonstrasi di Caracas. Mereka masih menuntut hal yang sama, yakni pengunduran diri Maduro sebagai presiden. Aksi itu digerakkan oleh pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido.
Maduro menuduh bahwa aksi itu adalah percobaan kudeta oleh oposisi yang didukung Ameria Serikat. Ia pun menegaskan bahwa upaya kudeta tersebut berhasil digagalkan.
Resoons negara-negara atas krisis Venezuela pun terbelah. AS, Australia, Israel, dan sebagian besar negara anggota Uni Eropa telah memberikan dukungannya kepada Guaido. Sementara Maduro memperoleh dukungan dari Rusia, Kuba, China, dan Turki.