Kamis 26 Sep 2019 10:15 WIB

Presiden Ukraina Kesulitan di Eropa Setelah Telepon Trump

Presiden Ukraina mengkritik Merkel dan Macron yang terungkap lewat telepon Trump.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kiri) bertemua dengan Presiden AS Donald Trump di Hotel InterContinental Barclay New York di sela Sidang Umum PBB di New York, AS, Rabu (25/9)
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kiri) bertemua dengan Presiden AS Donald Trump di Hotel InterContinental Barclay New York di sela Sidang Umum PBB di New York, AS, Rabu (25/9)

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Setelah catatan percakapannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dipublikasikan. Posisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Eropa menjadi sulit.

"Tentu latar belakang hubungan dengan pemimpin Eropa dan terutama dengan Kanselir Jerman Merkel semakin memburuk," kata Volodymyr Fesenko dari lembaga thing tank Penta, Kamis (26/9).

Baca Juga

Sebelumnya, House of Representatives AS telah meluncurkan penyelidikan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump setelah ada laporan mengenai pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Dalam pembicaraan melalui sambungan telepon pada 25 Juli itu, Trump diketahui menekan Zelenskiy untuk menginvestigasi Joe Biden, yang saat ini menjadi kandidat presiden Partai Demokrat, serta anaknya Hunter yang bekerja di perusahaan gas Ukraina. 

Tidak hanya berjanji untuk membuka kembali penyelidikan terhadap Joe Biden, dalam percakapan itu Zelenskiy juga mengkritik Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron atas lemahnya dorongan mereka untuk menegakan sanksi kepada Rusia.

"Tidak ada kritik langsung tetapi konteks dan nadanya sedemikian rupa sehingga Zelenskiy terdengar mengeluhkan Merkel ke Trump," kata Fesenko.

Beberapa orang Ukraina khawatir skandal Trump dapat merusak hubungan AS-Ukraina. Kerusakan itu dapat dimainkan Rusia karena dapat mengganggu bantuan militer dan bantuan AS lainnya di masa mendatang.

"Bagi Ukraina ada bahaya besar yang dapat membuat diri kami sendirian menghadapi musi Federasi Rusia, karena AS  mitra strategis dalam bidang militer," kata anggota parlemen Ukraina dari faksi mantan presiden Petro Poroshenko, Maria Ionova.

Ionova mengatakan Rusia pasti akan mengambil kesempatan tersebut. Kremlin mengatakan masalah hanya untuk AS dan Ukraina. Mereka hanya mengamati.

"Faktanya adalah pada dasarnya Trump meminta Zelenskiy untuk menggali keburukan Biden dan tampaknya Zelenskiy sejutu," kata strategis senior pasar berkembang Bluebay Asset Management Timothy Ash.

Ash mengatakan setelah banyak reformasi yang dilakukan Biden di Ukraina. Zelenskiy menikamnya darinya belangkang. Tidak hanya itu ia juga mengkritik Mantan duta besar AS untuk Ukraina Marie Louise Yovanovitch dan Merkel.

"Pemenangnya adalah Putin!" kata Ash. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement