Jumat 27 Sep 2019 08:35 WIB

Pangeran MBS: Saya Bertanggung Jawab Soal Khashoggi

Pengakuan Pangeran MBS menunjukkan selemah-lemahnya tanggung jawab.

Ilustrasi Muhammad bin Salman
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Muhammad bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, pada Oktober tahun lalu. Hal itu diungkap Public Broadcasting Service atau PBS dalam film dokumenter The Crown Prince of Saudi Arabia yang direncanakan ditayangkan pada 1 Oktober.

"Pembunuhan itu terjadi di bawah pengawasan saya. Saya sepenuhnya bertanggung jawab karena hal tersebut terjadi di bawah pengawasan saya," kata MBS kepada Martin Smith dari PBS, menurut pratinjau film dokumenter tersebut.

Penayangan film tersebut tepat peringatan setahun pembunuhan Khashoggi. Hal ini juga kali pertama MBS, sang penguasa Saudi secara de facto, secara terbuka mengaku bertanggung jawab secara pribadi atas pembunuhan Khashoggi yang dilakukan orang dekat MBS. Namun, para pejabat Saudi menyatakan MBS tidak berperan apa pun dalam pembunuhan itu.

Pembunuhan Khashoggi mengguncang jagat pemberitaan dunia. Berita itu juga menodai citra MBS. Hal itu mengganggu rencananya yang ambisius untuk melakukan diversifikasi ekonomi selain minyak. Sejak saat itu ia belum berkunjung lagi ke AS atau Eropa.

Smith sempat bertanya kepada MBS tentang mengapa pembunuhan terhadap Khashoggi dapat terjadi tanpa sepengetahuannya. "Kami memiliki 20 juta orang. Kami memiliki 3 juta pegawai pemerintah," ujarnya.

MBS pun ditanya apakah para tersangka dapat menggunakan pesawat pemerintah. Pasalnya, setelah pembunuhan terhadap Khashoggi berlangsung, para pelaku segera melarikan diri dengan menggunakan pesawat.

"Saya memiliki pejabat, menteri, untuk menindaklanjuti aneka urusan dan mereka bertanggung jawab. Mereka memiliki wewenang untuk melakukan itu," ucapnya.

Tanggung jawab moral

Direktur Pusat Studi Teluk Universitas Qatar Mahjoob Zweiri mengatakan bahwa pengakuan MBS menunjukkan selemah-lemahnya tanggung jawab.

"Dia mengatakan ini dengan asumsi bahwa ini akan diterima secara positif (oleh masyarakat internasional) bahwa dia adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab, tetapi orang tidak boleh dikriminalisasi berdasarkan itu," kata dia yang dikutip Aljazirah, Kamis (26/9).

Mengetahui terdapat dugaan bahwa MBS merupakan tokoh yang memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi, Zweiri enggan menyebut pernyataannya dalam film dokumenter PBS sebagai tanggung jawab pidana. "Saya menyebutnya tanggung jawab moral daripada tanggung jawab pidana," ujarnya.

Menurut Zweiri, pernyataan MBS soal pembunuhan Khashoggi muncul saat Saudi mengalami serangkaian pukulan. Hal itu berkisar pada serangan terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco. Saudoi juga memikul konflik Yaman setelah Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan mengurangi perannya dalam pertempuran melawan pemberontak Houthi di negara tersebut.

"Ketika Anda menggabungkan faktor-faktor ini, mereka membentuk semacam tekanan politik dan media di Arab Saudi. Dengan kata lain, akan sangat sulit bagi MBS untuk mencuci tangannya dan berkata 'saya tidak ada hubungannya dengan hal ini'," kata Zweiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement