Sabtu 28 Sep 2019 09:51 WIB

Irak Kembali Buka Akses Perbatasan dengan Suriah

Perlintasan perbatasan Qaim akan dibuka untuk para pelancong dan pedagang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Pengungsi di Irak dan Suriah.
Foto: Reuters
Pengungsi di Irak dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi telah menyetujui pembukaan kembali perlintasan perbatasan Qaim dengan Suriah. Hal itu menandakan adanya normalisasi hubungan antara Irak dan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kantor berita nasional Irak, INA, Jumat (27/9) melaporkan perlintasan perbatasan Qaim akan dibuka untuk para pelancong dan pedagang. Perlintasan mulai bisa dilewati pada Senin (30/9) mendatang.

Baca Juga

Qaim terletak di provinsi barat Anbar. Lokasinya sekitar 300 kilometer dari Baghdad. Pada masa lalu, kota itu dikuasai ISIS. Namun, pasukan Irak berhasil merebutnya kembali pada November 2017.

Qaim berbatasan dengan kota Albu Kamal, Suriah. Kota itu pun merupakan basis milisi ISIS. Perbatasan antara kedua kota itu biasanya hanya terbuka untuk lalu lintas pemerintah atau militer.

Suriah didepak dari Liga Arab tak lama setelah konflik sipil pecah di negara tersebut pada 2011. Negara anggota Liga Arab juga mengecam Bashar al-Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan mengerahkan kekuatan militer yang dianggap brutal.

Namun dalam beberapa bulan terakhir sejumlah negara Arab mulai menyerukan agar memulihkan hubungan dengan Assad. Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain bahkan telah mengumumkan akan membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus. Hal itu menyusul keberhasilan Suriah merebut dan mengusai kembali wilayah-wilayahnya yang sebelumnya dikontrol kelompok teroris serta oposisi bersenjata.

Kendati demikian Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abul-Gheit mengatakan belum ada konsensus di antara negara-negara Arab untuk memulihkan keanggotaan Suriah di badan pan-Arab tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement