Ahad 29 Sep 2019 12:02 WIB

Mantan PM Ukraina Dukung Penyelidikan Putra Joe Biden

Penyelidikan Putra Joe Biden jadi berita setelah Trump memintanya kepada Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bakal calon presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Foto: AP
Bakal calon presiden Amerika Serikat Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan Perdana Menteri Ukraina Mykola Azarov mengatakan negaranya harus menyelidiki aktivitas putra mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Menurut Azarov, harus dipastikan Hunter Biden menyalahi aturan di Ukraina.

Peran Hunter di tempat kerjanya di perusahaan gas Ukraina, Burisma Holdings Limited menjadi pembahasan setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump terbukti meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyelidiki Hunter. Catatan percakapan sambungan telepon 25 Juli lalu itu dirilis pada Kamis (26/9). Dalam catatan tersebut terbukti Zelenskiy setuju untuk melakukan penyelidikan yang bertujuan memukul Joe Biden dalam pemilihan umum 2020.

Baca Juga

"Faktanya (jabatan direktur dan gajinya) dan itu dibuat-buat, maka harus diinvestigasi sehingga bisa ditandai dengan titik-titik dan disilangkan," kata Azarov, Ahad (29/9).

Juru bicara kampanye Joe Biden menolak untuk mengomentari seruan penyelidikan Azarov. Juru bicara Joe Biden mengatakan tidak ada satu pun orang-orang yang menyerang Hunter Biden dapat membuktikan dirinya telah melanggar hukum di Ukraina.

Badan Anti-Korupsi Ukraina mengatakan mereka menyelidiki aktivitas Burisma antara  2010 sampai 2012. Tapi mereka tidak menyelidiki dewan pada 2014 ketika Hunter Biden bergabung dengan perusahaan itu.      

Setelah ada seorang whistleblower mengeluhkan tentang percakapan Trump dengan Zelenskiy, Partai Demokrat di House of Representative berusaha menggelar penyelidikan pemakzulan terhadap Trump. Para anggota parlemen dari Partai Demokrat ingin mengungkapkan apakah tindakan Trump membahayakan keamanan nasional dan integritas pemilihan umum. Partai Demokrat mengatakan tampaknya Trump meminta bantuan pemimpin negara lain untuk membantunya terpilih kembali.

Azarov kini tinggal di Moskow tapi mengaku tetap memiliki koneksi dengan politisi-politisi Ukraina. Ia pastikan suatu hari akan pulang ke negaranya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement