Senin 30 Sep 2019 10:33 WIB

Cina Siap Pamerkan Rudal Nuklir Supercepat

Rudal berkekuatan nuklir ini dapat mencapai Amerika Serikat dalam 30 menit.

Ilustrasi Rudal
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rudal

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Parade militer perayaan kemerdekaan 70 tahun Cina akan memberikan sedikit petunjuk tentang kekuatan Negeri Tirai Bambu. Parade itu akan memperlihatkan pengembangan senjata mereka yang luar biasa cepat termasuk rudal berkekuatan nuklir yang dapat mencapai Amerika Serikat (AS) dalam 30 menit.

Kekuatan militer Beijing semakin mendekati Washington dan kekuatan teknologi senjata lainnya. Media Cina mengatakan, Dongfeng 41 salah seri senjata baru Cina yang mungkin akan dipamerkan selama parade. Selain itu, juga ada drone kecepatan supersonik dan robot bawah laut.

Parade ini akan menunjukkan ambisi Beijing untuk mengklaim Taiwan, Laut Cina Selatan, dan wilayah sengketa lainnya. Beijing ingin menentang Washington sebagai saingan kekuatan dominan di dunia.

Angkatan bersenjata Cina yang bernama Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) adalah militer dengan pasukan terbesar di dunia. Mereka memiliki dua juta pasukan. Anggaran militer Cina terbesar kedua di dunia setelah AS. Mereka juga mulai mengembangkan pesawat tempur, kapal induk, dan kapal selam berkekuatan nuklir.

"Ada cukup banyak pengawas, termasuk militer AS yang mengatakan 'ini semakin dekat dengan apa yang kami lakukan' dan mereka mulai cemas," kata pakar dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) Siemon Wezeman, Ahad (29/9).

Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Mayor Jenderal Cai Zhijun mengatakan, parade itu akan melibatkan 15 ribu tentara, 160 pesawat jet, dan 580 peralatan militer. Zhijun mengatakan, banyak senjata baru yang akan ditunjukkan untuk pertama kali.

Ia tidak menjawab apakah Dongfeng 41 termasuk dari senjata itu. "Mohon tunggu dan lihat nanti," katanya.

photo
Militer Cina (ilustrasi)

AS semakin membutuhkan kemampuan untuk memproyeksikan seberapa jauh kekuatan Cina meningkat. Cina memang berniat untuk terus memperkuat militernya karena ingin menguasai jalur pelayaran dan perairan yang juga diklaim Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Filipina, dan pemerintah lainnya.

"Cina telah mengembangkan kemampuan di bidang nuklir, ruang angkasa, siber, dan lainnya yang berpotensi dapat menjangkau musuh di seluruh dunia," kata laporan Badan Intelijen Pertahanan AS.

Menurut SIPRI, pada tahun lalu anggaran PLA naik lima persen menjadi 250 miliar dolar AS atau sekitar 10 kali lipat dari 1994. Anggaran militer Amerika yang memiliki sebanyak 1,3 pasukan sebesar 650 miliar dolar AS atau dua setengah kali lebih besar dari Cina.

Seperti juga AS kini Beijing menjadi pemimpin di industri drone. Mereka menjualnya ke Timur Tengah. "Dalam beberapa tahun terakhir, Cina membuat banyak progres dalam kendaraan tanpa pilot dan memiliki beragam sistem yang sedang dikembangkan," kata Harry Boyd dari International Institute for Strategic Studies di London.

Belum ada rincian apakah Dongfeng 41 sudah dirilis. Tapi, Center for Strategic & International Studies di Washington mengatakan, mungkin senjata itu menjadi senjata dengan jangkau terjauh di dunia karena mampu menempuh jarak hingga 15 ribu kilometer.

Para analis mengatakan, Dongfeng 41 dapat terbang 25 kali lebih cepat daripada kecepatan suara. Ia mampu mencapai AS dalam waktu 30 menit dengan 10 hulu ledak untuk target yang terpisah menggunakan sebuah teknologi yang dikenal dengan MIRV atau Multiple independently Targetable Re-entry Vehicles. n lintar satria/ap ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement