Selasa 01 Oct 2019 04:35 WIB

Putra Mahkota Saudi Tantang CIA Buktikan Keterlibatannya

Muhammad bin Salman menepis dugaan terlibat pembunuhan Khashoggi.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Nashih Nashrullah
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman
Foto: The Telegraph
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK — Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) menantang Biro Intelijen Amerika Serikat (CIA) untuk membuktikan tentang keterlibatannya dalam kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Dalam wawancara dengan CBS News, di AS, MBS mengatakan, pembunuhan Khashoggi adalah peristiwa yang tak bisa dibenarkan.

MBS berjanji, akan mengambil seluruh tindakan hukum untuk menghindari kejadian serupa terjadi. Tetapi, dia memastikan, tak ada keterkaitan antara dirinya dengan skandal pembunuhan tersebut. 

Baca Juga

MBS menepis tuduhan CIA yang menyebut adanya pembicaraan antara MBS dengan sejumlah orang suruhan untuk membunuh koresponden Washington Post tersebut.

“Jika ada informasi seperti itu dari CIA, yang mengaitkan saya, saya harap itu disampaikan kepada publik,” ujar MBS seperti mengutip dari Sputnik, Senin (30/9).

Jamal Khashoggi adalah seorang penulis dan wartawan yang kritis terhadap pemerintahan Kerajaan Saudi. Sejak 2017, dia memilih untuk mengungsi dari negaranya lantaran kerap menulis kritik terkait Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS). Pada 2018  Khashoggi dinyatakan meninggal dunia di Konsulat Arab Saudi, di Turki. 

Dia diduga dibunuh dengan sadis. Sampai saat ini, belum ditemukan siapa pelaku dan dalang pembunuhan wartawan 59 tahun itu. Akan tetapi, sejumlah analisa intelijen meyakini pembunuhan Khashoggi, terkait dengan operasi kejatahan yang melibatkan MBS. Sampai saat hari ini, pemerintah Saudi sudah mengajukan 11 orang terduga yang terlibat dalam kejahatan itu. Tetapi, belum ada vonis yang memastikan siapa dalang dan pembunuh Khashoggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement