REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan menggelar perayaan 70 tahun kekuasaan Partai Komunis dengan parade tank, rudal, dan ribuan pasukan. Cina inigin menunjukkan kekuatan mereka sebagai negara dominan yang baru.
Pihak berwenang sudah menutup jalan-jalan di Beijing, melarang layang-layang, dan menutup beberapa palang untuk memperketat keamanan dalam perayaan perjalanan Cina. Cina berkembang dari negara yang hancur karena perang dan kemiskinan menjadi perekonomian kedua terbesar di dunia.
Parade militer akan digelar di seluruh Lapangan Tiananmen. Presiden Xi Jinping akan melihatnya dari atap Gerbang Tiananmen. Senjata-senjata baru seperti drone hipersonik dan rudal balistik jarak jauh yang dapat mencapai Amerika Serikat (AS) dalam 30 menit kabarnya akan ditampilkan dalam parade militer ini.
"Persatuan adalah besi dan baja, persatuan adalah sumber kekuatan," kata Xi dalam pidatonya, seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (1/10).
Xi adalah presiden China paling kuat sejak Mao Zedong mendirikan Republik Rakyat Cina pada 1949. Di sisi lain ia tengah didera tantangan di dalam negerinya sendiri dan luar negeri. Kemampuannya menjaga stabilitas ekonomi dan politik sedang diuji.
"Partai berharap kesempatan ini akan menambah legitimasi dan menggalang dukungan pada saat ada tantangan dari internal dan eksternal," kata peneliti Cina di Macquarie University, Adami Ni.
Selain perang dagang yang masih berlarut-larut, wabah flu babi juga menurunkan pasokan daging babi. Hal itu membuat harga daging babi di negara itu melonjak.
Tapi tantangan sebenarnya ada unjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong. Mereka berencana mendapat perhatian Cina dengan menggelar unjuk rasa sebagai protes upaya Cina mengikis otonomi khusus mereka.
Hong Kong didera gejolak politik selama berbulan-bulan. Apa yang terjadi di Hong Kong menjadi gejolak terburuk sejak Inggris mengembalikan pulau itu ke Cina pada 1997. Unjuk rasa kerap berujung bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.