Rabu 02 Oct 2019 12:56 WIB

Pendemo Bidik Tempat Usaha Cina dan Pro Beijing

Para pendemo mencorat-coret graffiti anti-Cina di beberapa gerai Starbuck.

Seorang pendemo membakar foto Presiden China Xi Jinping dalam protes di Hong Kong, Selasa (1/10). Polisi menembak seorang pendemo di dada dari jarak dekat hingga berdarah di bahu.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Seorang pendemo membakar foto Presiden China Xi Jinping dalam protes di Hong Kong, Selasa (1/10). Polisi menembak seorang pendemo di dada dari jarak dekat hingga berdarah di bahu.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Para pendemo antipemerintah di Hong Kong meningkatkan kemarahan mereka ke tempat usaha milik Cina Daratan dan yang pro-Beijing. Para pendemo membuat coret-coretan di depan toko dan merusak gerai di bagian tengah pusat keuangan itu.

Dilansir laman Reuters, Rabu (2/10), pendemo membidik kantor-kantor bank terbesar China pada akhir pekan, dengan menyemprotkan cat slogan anti-China dan menutup kantor cabang serta mengotori mesin ATM di kantor cabang Bank of China. Pada saat yang sama, kantor bank pesaing yang ada di dekatnya seperti Standard Chartered Bank tidak menjadi sasaran aksi vandalisme para pendemo.

Baca Juga

Sasaran lain adalah toko yang dioperasikan oleh Maxim's Caterers, termasuk sejumlah gerai kopi Amerika, Starbuck Corp, setelah puteri pendiri perusahaan tersebut di Hong Kong mengutuk pemrotes di Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.

Para demonstran mencorat-coret graffiti anti-China di beberapa gerai Starbuck, termasuk di kawasan pariwisata dan bisnis Causeway Bay dan Admiralty.

Perusahaan di seluruh Hong Kong, pusat banyak usaha global di Asia, berada dalam posisi rumit di antara pemrotes dan penguasa Partai Komunis China di Beijing.

Cathay Pacific Airways adalah perusahaan terbesar yang menjadi korban ketika otoritas China pada Agustus lalu menuntut perusahaan tersebut agar menskors stafnya yang terlibat dalam gerakan protes yang telah menceburkan Hong Kong ke dalam krisis politik terbesarnya dalam beberapa dasawarsa. Sedikitnya 20 pilot dan awak kabin telah dipecat sejak itu, kata Hong Kong Confederation of Trade Unions.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement