REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB— Gerilyawan Jabhat an-Nusra terus menghalangi warga sipil di Idlib pergi ke tempat yang lebih aman melalui koridor Abu Ad-Dhuhour.
Wartawan SANA mengatakan selama 19 hari berturut-turut, gerilyawan an-Nusra menghalangi warga sipil mendekati koridor Abu Ad-Duhour, sehingga mereka bisa menggunakan warga sipil tersebut sebagai perisai manusia.
Wartawan itu mengatakan persiapan buat pemerintah untuk menerima orang yang mau pergi masih siaga penuh seperti ambulans, pos pemeriksa kesehatan, bus, dan truk yang berisi makanan tersedia di koridor tersebut.
Jabhat An-Nusra juga merusak jalan menuju koridor Abu Ad-Duhour di sebelah tenggara Dilib dalam upaya menghalangi warga sipil pergi ke tempat aman.
Wartawan SANA, yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu (2/10) di Hama mengatakan gerilyawan an-Nusra membuldoser jalan menuju Abu Ad-Duhour di beberapa tempat dan memasang penghalang jalan serta batu guna mencegah mobil yang mengangkut warga lokal sampai ke koridor tersebut.
Itu terjadi saat protes oleh warga lokal terhadap gerilyawan meningkat, dan warga lokal menuntut mereka diizinkan pergi ke daerah yang dikuasai pemerintah Suriah,
Sementara itu, pemerintah telah melakukan semua langkah yang perlu dan persiapan logistik untuk menerima warga yang ada di daerah yang dikuasai gerilyawan. Bantuan dan bantuan medis tersedia selain makanan dan bus untuk mengangkut mereka ke pusat penampungan.