Kamis 03 Oct 2019 14:20 WIB

Joe Biden Tantang Balik Trump

Trump meminta penyelidikan atas putra Joe Biden yang bekerja di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Bakal calon presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Foto: AP
Bakal calon presiden Amerika Serikat Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan wakil presiden dan kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tantang balik Presiden Donald Trump. Sebelumnya Trump sebut Biden sebagai 'stone-cold crooked' atau penipu yang dingin.  

"Biar saya perjelas kepada Trump dan orang-orangnya dan para pemberi dana yang memiliki kepentingan khusus yang menyerang saya, saya tidak akan kemana-mana," kata Biden, Kamis (3/10).

Baca Juga

Hal ini ia katakan sebelum memberikan pidato dalam kampanyenya di Reno, Nevada. Sampai saat ini Biden masih memimpin jajak pendapat kandidat presiden dari Partai Demokrat.

"Anda tidak akan menghancurkan saya, dan Anda tidak akan menghancurkan keluarga saya, saya tidak peduli berapa uang yang Anda habiskan atau sekotor apa serangan itu," kata Biden.

Sebelumnya dalam catatan percakapan sambungan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terbukti presiden AS meminta lawan bicaranya untuk menyelidiki putra Joe Biden yang bekerja di perusahaan energi Ukraina. Sambungan telepon itu membuat House of Representative menggelar penyelidikan pemakzulan.

Partai Demokrat menuduh Trump menekan sekutu lemah AS untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2020 demi kepentingan politiknya sendiri. Pada Rabu (2/10) Trump bersikeras ia bertindak seperti yang seharusnya dan menyebut Biden serta putranya sebagai 'stone-cold crooked'.

Trump berulang kali mengatakan ayah-anak itu melanggar hukum. Tapi ia tidak pernah menunjukan buktinya. Sebagai balasannya Biden menuduh Trump menyelewengkan kekuasaan. Dalam kampanyenya di Reno, Biden mengatakan tingkah Trump seperti seorang perundung.

"Dia melakukannya karena, seperti setiap perundung dalam sejarah, dia takut, dia takut dengan bagaimana saya akan mengalahkannya pada November tahun depan," kata Biden.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement