REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat Bernie Sanders mengalami serangan jantung awal pekan ini. Kejadian itu diungkap dokternya pada Jumat sebagai penjelas akan kondisi kesehatan Sanders yang sebelumnya tidak diungkapkan.
Sandersitu secara mendadak membatalkan semua acara kampanye pada Selasa setelah mengeluh sakit di bagian dada. Ia menjalani operasi untuk menangani penyumbatan arteri dengan memasang dua ring jantung.
Dalam beberapa jam kemudian, tim kampanyenya mengatakan Sanders sudah bisa bercakap-cakap dan bersemangat. Lalu, pada Kamis istrinya mengungkapkan ia akan menghadiri debat partai Demokrat ke empat pada 15 Oktober.
Akan tetapi, pada Jumat, seusai Sanders meninggalkan rumah sakit, dokter yang merawatnya membuat acara tersebut menjadi lebih serius.
"Setelah merasakan sakit di bagian dada, Sanders terdiagnosis dengan infark miokardium," kata Arturo Marchand Jr dan Arjun Gururaj melalui pernyataan, menggunakan istilah medis untuk serangan jantung.
Dua dokter tersebut mengatakan "semua arteri lainnya" normal. Politisi berusia 78 tahun itu diperbolehkan pulang dengan syarat ditindaklanjuti dengan dokter pribadinya.
Pernyataan mereka, yang disebarluaskan melalui tim kampanye Sanders, dapat memunculkan pertanyaan baru tentang usia dan kesehatan Sanders saat ia mengupayakan pencalonan dari partainya untuk menantang Presiden Donald Trump pada pilpres 2020.