REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan meluncurkan operasi militer darat dan udara di timur Sungai Efrat di Suriah, Sabtu (5/10). Operasi akan dimulai secepatnya.
Sekutu NATO tersebut sepakat mendirikan sebuah zona di perbatasan Suriah. Menurut Turki, zona tersebut membentang 30 Km ke Suriah dan bersih dari milisi YPG Kurdi Suriah. Turki menyebut organisasi itu sebagai organisasi teroris.
Turki menuding Amerika Serikat, yang mendukung pasukan pimpinan YPG yang mengalahkan kelompok ISIS di Suriah, mengulur waktu untuk mendirikan zona tersebut. Dua negara juga terlibat percekcokan tentang seberapa jauh zona tersebut harus masuk ke Suriah dan siapa yang akan mengendalikan itu.
Berbicara saat pembukaan kamp tahunan Partai AK, Erdogan mengatakan Turki berniat menyirami timur Efrat dengan air mancur perdamaian dan membereskan para pengungsi di sana. "Kami menembakkan semua peringatan kepada lawan bicara kami soal timur Efrat dan kami sudah bertindak dengan cukup sabar," kata Erdogan.
"Kami telah membuat persiapan, kami telah merampungkan rencana operasi serta memberikan instruksi yang diperlukan," katanya.
Ia menambahkan Turki akan melancarkan aksi darat dan udara. Ia juga menambahkan langkah tersebut dapat dimulai segera hari ini atau besok.