REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah kabar bahwa pembicaraan denuklirisasi dengan Korea Utara (Korut) yang diselenggarakan di Swedia berakhir dengan kegagalan. Washington mengklaim diskusi konstruktif telah terjalin.
“Komentar awal dari delegasi Korut tidak mencerminkan konten atau semangat diskusi selama 8,5 jam hari ini. AS membawa ide-ide kreatif dan berdiskusi dengan rekan-rekan Korut-nya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (5/10), dikutip laman BBC.
Dia mengungkapkan AS telah menerima undangan dari Swedia untuk mengadakan pembicaraan lebih banyak dengan delegasi Korut dalam waktu dua pekan. Namun Ortagus tak menjelaskan lebih terperinci tentang hal tersebut.
Sebelumnya utusan nuklir Korut Kim Myong gil mengatakan bahwa negosiasi denuklirisasi dengan AS belum memenuhi harapan dan akhirnya terhenti kembali. “AS meningkatkan harapan dengan menawarkan saran seperti pendekatan yang fleksibel, metode baru dan solusi kreatif, tapi mereka sangat mengecewakan kami,” kata dia kepada awak media di luar Kedutaan Besar Korut di Swedia.
Menurutnya, AS masih mempertahankan pendekatan lama dalam perundingan. “AS tidak akan melepaskan sudut pandang dan sikap lama mereka,” uujar Kim Myong Gil.
Perundingan denuklirisasi antara AS dan Korut yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu diketahui berakhir tanpa kesepakatan. Hal itu disebabkan karena kedua belah pihak mempertahankan posisinya tentang penerapan sanksi.
Korut, yang telah menutup beberapa situs uji coba rudal dan nuklirnya, meminta AS mencabut sebagian sanksi ekonominya. Namun AS tetap berkukuh tak akan mencabut sanksi apa pun kecuali Korut telah melakukan denuklirisasi menyeluruh dan terverifikasi.