Senin 07 Oct 2019 10:15 WIB

Taliban Ancam Lanjutkan Serangan Menyasar Pasukan AS

Serangan Taliban akan dihentikan jika kesepakatan perdamaian tercapai.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Militan Taliban bergerak di Afganistan.
Foto: Mirror
Militan Taliban bergerak di Afganistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban mengancam akan terus menyerang pasukan Amerika Serikat (AS) yang berada di Afghanistan. Serangan Taliban akan dihentikan jika kesepakatan perdamaian telah tercapai. 

"Sampai tidak ada kesepakatan dengan AS, kami akan melanjutkan serangan terhadap pasukan AS," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada Ahad (6/10), dikutip laman Sputnik. 

Baca Juga

Dia pun menegaskan kembali bahwa Taliban masih tetap menolak untuk melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Afghanistan. "Kami telah menolak pembicaraan seperti itu sebelumnya," ujar Zabihullah. 

Sebelumnya, Taliban dan AS dilaporkan tengah berupaya melanjutkan kembali perundingan damai. Negosiasi itu memang telah dihentikan secara sepihak oleh Presiden AS Donald Trump pada 8 September lalu. 

Keputusan itu diambil Trump setelah Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di Ibu Kota Afghanistan Kabul. Sebanyak 12 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk satu tentara AS.

Trump, termasuk Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, menganggap serangan itu merupakan taktik Taliban untuk memperkuat posisinya dalam perundingan. Harapannya agar hasil pembicaraan dengan AS dapat sesuai dengan kehendak atau keinginan mereka.

Sejak tahun lalu, AS telah menjalin negosiasi dengan Taliban. Permasalahan utama yang mereka bicarakan adalah tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Militer AS diketahui merupakan sekutu utama Pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban.

Terdapat sekitar 14 ribu pasukan AS di Afghanistan. Mereka telah berada di sana selama sekitar 18 tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement