REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Ahad (6/10), mendesak Presiden Prancis Emanuel Macron mempercepat kepastian kesepakatan Brexit. Dia mengatakan Uni Eropa tidak boleh terayu oleh keyakinan keliru bahwa Inggris akan tetap berada di blok tersebut setelah 31 Oktober.
Johnson membahas usulnya soal Brexit, yang secara luas ditolak di Brussels, dengan Macron dan Perdana Menteri Portugis, Antonio Costa, pada Ahad.
"Ini peluang mencapai kesepakatan: sebuah kesepakatan yang didukung parlemen dan kesepakatan yang melibatkan kompromi semua pihak," kata seorang senior 10 Downing Street.
"Inggris membuat tawaran yang besar dan krusial namun sudah waktunya bagi Komisi menunjukkan kesediaan untuk mengkompromikan juga. Kalau tidak maka Inggris akan pergi dengan tanpa kesepakatan."
Mendekati batas waktu 31 Oktober, Johnson secara konsisten mengatakan ia tidak akan meminta penundaan Brexit lagi. Ia tidak akan menerobos hukum yang memaksanya meminta penundaan jika tidak ada kesepakatan Brexit yang disetujui hingga 19 Oktober.