Selasa 08 Oct 2019 19:11 WIB

Kongres Panggil Dubes AS untuk UE Terkait Pemakzulan Trump

Kongres ingin melihat kemungkinan peran dubes terhadap Ukraina.

Presiden AS, Donald Trump
Foto: EPA
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyelidikan Kongres Amerika Serikat (AS) soal pemakzulan Presiden Donald Trump memusatkan perhatian pada Duta Besar AS untuk Uni Eropa (UE) Gordn Sondland, Selasa (8/10). Kongres ingin melihat kemungkinan peranan sang duta besar dalam upaya membuat Ukraina menjalankan penyelidikan terhadap saingan politik Trump, Joe Biden.

Sonland akan melakukan pertemuan secara tertutup dengan anggota tiga komite Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat. Dia pernah menyumbang dana satu juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar) bagi panitia pelantikan Trump.

Baca Juga

Penyelidikan pemakzulan saat ini memusatkan perhatian pada tuduhan yang disampaikan seorang pembocor rahasia bahwa Trump memanfaatkan dana bantuan senilai 400 juta dolar (sekitar Rp 5,6 triliun). Trump ingin memastikan presiden Ukraina berjanji menyelidiki mantan presiden Joe Biden dan putranya, Hunter, yang pernah menjabat sebagai anggota dewan sebuah perusahaan energi Ukraina.

Para anggota Komite Luar Negeri, Intelijen dan Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat diperkirakan akan meminta Sondland menjelaskan mengapa ia terlibat dalam urusan dengan Ukraina, padahal negara itu bukan anggota Uni Eropa. Sebelum dicalonkan Trump sebagai duta besar pada Mei, Sondland adalah seorang pemilik jaringan hotel yang berpusat di Seattle, AS. Pencalonannya itu dikukuhkan oleh Senat AS pada Juni dan ia menyampaikan surat kepercayaan kepada Komisi Eropa pada Juli.

Menurut sejumlah pesan singkat yang diungkapkan oleh para pemimpin komite DPR pekan lalu, Sondland sangat terlibat dalam menjalin kontak dengan Volodymyr Zelenskiy ketika presiden Ukraina itu berupaya bertemu dengan Trump.

Dari pesan-pesan singkat itu juga terungkap para pejabat Ukraina menyatakan kekhawatiran terhadap keputusan pemerintah AS menahan hampir 400 juta dolar bantuan militer AS bagi Ukraina. Dalam salah satu pesan, sebagai contoh, Sondland menekankan Trump sangat menginginkan hasilnya.

Tuduhan Trump, saat berbicara dalam telepon pada 25 Juli, menekan Zelenskiy untuk melakukan penyelidikan terhadap Biden, sambil menahan bantuan militer bagi Ukraina. Tindakan tersebut mendorong Ketua House of Representative Nancy Pelosi bulan lalu mengumumkan penyelidikan pemakzulan secara resmi dijalankan. Trump selama ini membantah melakukan kesalahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement