REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Direktur komunikasi Presiden Turki Tayyep Erdogan, Fahrettin Altun mengatakan bersama Pasukan Pembebasan Suriah, militer Turki akan 'segera' menyeberangi perbatasan Suriah. Di saat yang sama, Ankara telah memulai serangan ke wilayah tersebut.
Dalam cicitannya di Twitter, Rabu (9/10) Altun mengatakan militan Kurdi dapat pergi atau Ankara akan 'menghentikan mereka dari mengganggu' Turki berjuang melawan milisi ISIS. Pada Selasa (8/10) militer Turki menyerang perbatasan Suriah-Irak.
Pemerintah Turki mengatakan serangan itu untuk mencegah pasukan Kurdi menggunakan jalur itu untuk memperkuat timur laut Suriah. Turki juga sempat mengatakan sedang mempersiapkan serangan setelah pasukan Amerika Serikat tiba-tiba ditarik mundur.
Turki mengatakan sekarang mereka siap untuk menuju timur laut Suriah setelah AS menarik mundur pasukan mereka, perubahan kebijakan Presiden Donald Trump yang memicu kritikan karena membuat Washington mengkhianti sekutu AS di Suriah yakni pasukan Kurdi. Pasukan Turki sudah menyelesaikan rencana akhir mereka.
Ankara juga juga telah membuat skema pergerakan jutaan pengungsi ke wilayah yang ditaklukkan di timur laut Suriah. Turki memandang pasukan YPG Kurdi sebagai kelompok teroris karena memiliki hubungan dengan pemberontak Kurdi di Turki.