Rabu 09 Oct 2019 18:03 WIB

Raja Swedia Coret Gelar untuk Lima Cucu

Meski telah menghapus gelar, cucu Gustaf tetap memiliki gelar duke dan duchess.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Raja Swedia Carl Gustaf
Foto: EPA
Raja Swedia Carl Gustaf

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Raja Swedia Carl XVI Gustaf mengambil keputusan menghapus gelar keagungan untuk cucu-cucunya. Dengan begitu, mereka tidak akan mendapatkan tugas resmi dari kerajaan.

Meski telah menghapus gelar, cucu Gustaf tetap menjadi anggota keluarga kerajaan dan mempertahankan gelar duke dan duchess. Perubahan itu pun tidak mempengaruhi keberadaan dua cucu yang memiliki garis untuk mendapatkan takhta.

Baca Juga

Para pengamat mengatakan, langkah itu mencerminkan pandangan yang lebih luas. Upaya ini akan membuat istana tidak perlu membayar begitu banyak anggota keluarga kerajaan untuk tugas resmi.

Keputusan yang diumumkan dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Royal Court of Sweden menunjukan kepada dua putra Pangeran Carl Philip dan tiga anak dari Putri Madeleine. Anak-anak berusia antara satu hingga lima tahun itu nantinya tidak berhak menerima dana tahunan dari pembayar pajak atau appanage yang diberikan kepada anggota keluarga kerajaan.

Keputusan yang diumumkan pada Senin (7/10) itu tidak mempengaruhi posisi orang tua dari anak-anak yang dihapuskan gelarnya. Putri Madeleine, Pangeran Carl Philip dan istrinya Putri Sofia akan melanjutkan pekerjaan di yayasan dan organisasi nirlaba yang telah mereka dirikan. Mereka pun akan melakukan tugas resmi yang sudah diberikan oleh Raja.

Pakar kerajaan Roger Lundgren mengatakan, keputusan itu diikuti dengan pengawasan atas meningkatnya jumlah bangsawan. "Parlemen mengumumkan beberapa tahun lalu mereka akan meninjau ulang beberapa prinsip mengenai monarki. Satu hal adalah jumlah anggota keluarga kerajaan," katanya, dikutip dari BBC.

Lundger mengatakan, Raja telah mengambil tindakan untuk menangani masalah ini. Langkah dibandingkan dengan keputusan Pangeran Wales Inggris Charles yang ingin merampingkan Keluarga Kerajaan.

Lundger menyamakan peran baru lima bangsawan Swedia dengan peran putri Beatrice dan Eugenie. Kedua anggota kerajaan itu telah mengejar karier sendiri tanpa tugas Kerajaan Inggris yang membebani.

"Mereka tidak perlu repot-repot dibatasi. Mereka menjadi orang biasa, tetapi masih anggota kerajaan," kata sejarawan Swedia Dick Harrison.

Keputusan itu memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan modern keluarga. Istana Kerajaan telah tumbuh lebih besar dalam 100 tahun dan banyak yang berpikir tidak perlu membayar begitu banyak anggota atau memberikan tugas resmi.

Harrison mengatakan, ada juga kontroversi yang sedang berlangsung tentang pendanaan kerajaan di Swedia, tetapi, belum fokus pada anak-anak anggota Istana. Sebelum isu itu berkembang, Raja sudah mencegah diskusi itu bergulir lebih lanjut.

Swedia hanyalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang memiliki sistem monarki. Negara lain yang masih menerapkan seperti Inggris, Norwegia, Denmark, Spanyol, Belanda, Belgia dan Luksemburg. Tradisi dan jumlah anggota resmi dalam peran kerajaan berbeda-beda di setiap negara.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement