Rabu 09 Oct 2019 23:01 WIB

Serangan oleh Yahudi Ekstrem ke Al-Aqsha Kembali Terjadi

Para Yahudi ekstrem melarang umat Muslim shalat.

Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Foto: Screen Capture Youtube
Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Polisi Israel, Selasa (8/10), mengganggu orang Muslim yang sedang shalat di kompleks Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur untuk melindungi kunjungan provokatif oleh Yahudi fanatik ke tempat suci umat Muslim itu.

Beberapa pejabat dan saksi mata Palestina mengatakan polisi memeriksa identitas orang Palestina yang akan shalat saat mereka memasuki kompleks tempat suci yang dikelilingi tembok untuk melaksanakan menunaikan ibadah harian.

Baca Juga

Polisi Israel mengusir orang yang sedang shalat di daerah Bab Ar-Rahmah dari kompleks tersebut untuk mengizinkan kunjungan tanpa hambatan oleh puluhan orang Yahudi fanatik, termasuk seorang menteri kabinet dan seorang rabbi ekstremis.

Para pejabat mengatakan kaum Yahudi fanatik tersebut melakukan ritual Yahudi di lokasi tersebut, dalam pelanggaran terhadap peraturan kunjungan buat orang non-Muslim, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA, Rabu (9/10). 

Kunjungan oleh kaum fanatik yang menganjurkan penghancuran Masjid al-Aqsha dan menggantinya dengan kuil Yahudi biasanya meningkat selama liburan Yahudi. Polisi menemani kaum fanatik dalam kunjungan mereka dan memaksa orang Muslim menjauh dari jalan mereka, yang meliputi Bab Ar-Rahmah, yang juga dikenal dengan nama Gerbang Emas.

Sementara itu, Kementerian Urusan Agama dan Waqaf di Pemerintah Otonomi Nasional Palestina dengan keras mengecam peningkatan penyusupan dan pelanggaran terhadap kesucian Masjid al-Aqsha oleh kaum Yahudi fanatik. Kementerian itu memperingatkan kaum Yahudi fanatik berusaha mengubah komplek Masjid al-Aqsha menjadi daerah Yahudi.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement