Kamis 10 Oct 2019 16:35 WIB

Penembak Sinagoge Jerman Lakukan Aksinya dengan Tenang

Isu antisemitisme sangat sensitif di Jerman.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Penembakan yang menewaskan dua orang terjadi di sinagoge di Halle, Jerman, Kamis (10/10).
Foto: AP Photo/Jens Meyer
Penembakan yang menewaskan dua orang terjadi di sinagoge di Halle, Jerman, Kamis (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pelaku penembakan di sinagoge, Halle, Jerman terlihat tenang dan seperti profesional. Salah satu saksi mata, Rifat Tekin, seorang pekerja di toko kebab mengatakan pelaku terlihat tenang.

Toko kebab itu menjadi salah satu tempat dimana dua korban ditembak. "Dia sangat tenang, seperti profesional, dia tidak mengatakan apa pun, dia terus maju dan menembak, saya bersembunyi di balik konter salad," kata Tekin, Kamis (10/10).

Baca Juga

Penembakan itu menewaskan dua orang satu orang laki-laki di dekat toko kebab dan seorang perempuan di luar sinagoge. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Serangan teroris terhadap komunitas di Helle di Jerman saat Yom Kippur, hari tersuci untuk bangsa kami, tidak lain ekspresi antisemitisme yang tumbuh di Eropa," cicitnya di Twitter.

Netanyahu menambahkan ia meminta otoritas Jerman melanjutkan upaya melawan fenomena antisemitisme. Isu antisemitisme sangat sensitif di Jerman.

Selama Perang Dunia II, pemerintahan Jerman yang dipimpin Nazi membunuh enam juta orang Yahudi. Saat ini ada 200 ribu orang Yahudi yang tinggal di Jerman yang berpopulasi 83 juta orang.

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan penembakan ini adalah aksi antisemit. Ia menambahkan pelakunya diduga dari ekstremis sayap kanan.

"Berdasarkan kantor kejaksaan federal, ada indikasi yang cukup kemungkinan bermotif ekstremis sayap kanan," kata Seehofer. 

Walaupun sudah ada proses menghapus ideologi Nazi usai Perang Dunia II tapi kebencian bermotif antisemit tidak sepenuhnya hilang dari Jerman. Baik itu dari kelompok-kelompok pinggiran, kelompok neo-Nazi maupun baru-baru ini dari imigran Muslim.

Di masa lalu, serangan terhadap komunitas Yahudi bisanya berkisar coretan swastika Nazi di nisan orang Yahudi, pengemboman di sinagoge atau pembunuhan. Dalam beberapa tahun terakhir kasus pelecehan verbal atau serangan fisik secara langsung terhadap orang-orang yang memakai topi tradisional Yahudi meningkat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement