Kamis 10 Oct 2019 18:53 WIB

Denmark Perkuat Perbatasan dengan Swedia

Swedia sejak 2015 mengendalikan perbatasan untuk menghentikan pencari suaka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
bendera denmark
Foto: en.wikipedia.org
bendera denmark

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Kementerian Kehakiman Denmark mengatakan bulan depan mereka akan memperkuat perbatasan dengan Swedia. Denmark menangkap beberapa warga Swedia yang diduga berada dibalik sejumlah serangan di ibu kota Kopenhagen tahun ini.

Swedia yang sejak 2015 mengendalikan perbatasan untuk menghentikan gelombang pencari suaka menyambut baik langkah tersebut. Denmark terkoneksi dengan Swedia melalui jembatan Oresund yang menyeberangi selat. Setiap hari ada ratusan orang yang bolak-balik antarperbatasan.

Baca Juga

Denmark sedang menahan dua warga Swedia yang diduga terlibat dalam ledakan di luar Kantor Pajak Denmark Agustus lalu. Lima orang Swedia lainnya juga ditahan karena diduga melakukan dua pembunuhan di pinggir kota Kopenhagen pada Juni.

Tujuh orang itu belum resmi ditangkap. Serangan pada Agustus memicu Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan sudah saatnya mempertimbangkan memperkuat kontrol di perbatasan dengan Swedia.

"Untuk melawan ancaman kejahatan serius dari perbatasan, sekarang kami memperkuat perlindungan di perbatasan terhadap Swedia dengan memperkenalkan kontrol perbatasan sementara dan memperkuat kepolisian di wilayah yang berbatasan dengan Swedia," kata Menteri Kehakiman Denmark Nick Haekkerup, Kamis (10/10).

Haekkerup mengatakan kontrol perbatasan sementara itu akan dimulai pada 12 November. Ia menambahkan penambahan personel polisi bertujuan menghindari keterlambatan para komuter.

Swedia sendiri menyambut baik tindakan Denmark. Mereka mengatakan menantikan kemungkinan memberikan akses yang lebih banyak kepada polisi untuk beroperasi di wilayah perbatasan termasuk memasang kamera pengawas kendaraan.

"Kami menyambut baik Denmark mengambil tindakan melawan kejahatan di wilayah Oresund," kata Menteri untuk Urusan Dalam Negeri Swedia Mikael Damberg dalam pernyataannya.

Selama beberapa tahun terakhir, kejahatan disertai kekerasan dengan senjata api dan bahan peledak menjadi isu politik di Swedia. Hal tersebut memicu serangkaian langkah politik seperti memperketat undang-undang senjata api dan menambah hukuman untuk beberapa tindak kejahatan.

Tindak kejahatan berat paling baru adalah ledakan yang menghancurkan sebagian gedung apartemen di selatan kota Linkoping pada Juni lalu. Peristiwa ini melukai sekitar 20 orang. Lalu ada seorang ibu yang ditembak mati di siang bolong di jalanan di Malmo, seberang jembatan Copenhagen.

Belum ada yang dinyatakan bersalah dalam dua kasus tersebut. Haekkerup mengatakan Denmark akan mendirikan pusat pencegahan kejahatan lintas batas. Mereka juga akan menugaskan petugas polisi Denmark yang akan bekerja sama dengan rekan mereka di Swedia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement