Jumat 11 Oct 2019 16:03 WIB

Organisasi Kemanusiaan Peringatkan Nasib 2 Juta Warga Suriah

IRC mengatakan serangan militer dapat memaksa 300 ribu orang mengungsi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Warga membawa jenazah seorang perempuan yang terbunuh akibat serangan militer turki di Kota Qamishli, Suriah, Kamis (11/10).
Foto: AP Photo/Baderkhan Ahmad
Warga membawa jenazah seorang perempuan yang terbunuh akibat serangan militer turki di Kota Qamishli, Suriah, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Organisasi-organisasi kemanusiaan memperingatkan serangan Turki di timur laut Suriah mengancam nasib jutaan orang. Salah satu organisasi yang prihatin dengan serangan itu adalah International Rescue Committee (IRC).

"Ketika serangan Turki ke Suriah di mulai, IRC sangat khawatir dengan nasib dan nyawa dua juta warga sipil di sebelah timur laut Suriah yang sudah selamat dari brutalitas ISIS dan mengungsi berkali-kali," kata organisasi yang didirikan Albert Einstein itu dalam pernyataan mereka, seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (11/10).

Baca Juga

IRC mengatakan serangan militer dapat memaksa 300 ribu orang mengungsi. Selain itu, juga membahayakan nyawa layanan kemanusiaan termasuk yang disediakan oleh IRC.

Organisasi hak asasi manusia Amnesty International juga memperingatkan bahayanya serangan tanpa pandang bulu. Serangan itu dapat membuat korban dari warga sipil berjatuhan. 

"Baik Turki maupun pasukan Kurdi memiliki rekam jejak untuk melakukan serangan tanpa pandang bulu di Suriah yang telah menewaskan sejumlah warga sipil, ini tidak boleh dibiarkan terjadi lagi," kata Direktur Peneliti Timur Tengah Amnesty International Lynn Maalouf.

Maalouf menambahkan masyarakat internasional harus mengambil langkah yang tepat untuk memastikan otoritas Turki, pasukan pro Turki dan pasukan Kurdi mematuhi hukum humaniter internasional. Maalouf mengatakan bila itu tidak dilakukan maka bencana kemanusian akan kembali terjadi di Suriah.

"Seperti bagian lain Suriah, sejumlah warga sipil di timur laut Suriah juga sudah menderita dari dampak serangan militer, berkali-kali harus mengungsi dan hidup dalam kondisi yang mengerikan," ujar Maalouf.

Ia menegaskan berdasarkan hukum humaniter internasional Turki berkewajiban mengambil langkah tertentu demi melindungi warga sipil. Turki juga harus memastikan warga sipil memiliki akses mendapatkan bantuan kemanusiaan.

"Warga sipil yang ingin melarikan diri dari pertempuran harus diberi jalan yang aman dalam melakukannya," kata Maalouf.

Organisasi kemanusiaan Save the Children juga memperingatkan dampak serangan Turki ke Suriah. Mereka meminta operasi militer yang diluncurkan Ankara tidak berdampak pada warga sipil yang mungkin terpaksa mengungsi. Save the Children mengatakan saat ini ada 1,65 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di wilayah timur laut Suriah, termasuk lebih dari 650 ribu orang yang mengungsi karena perang,

"Semua layanan pokok seperti makanan, air, tempat tinggal sementara, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan harus disedia secara konsisten kepada semua warga sipil atau kami akan melihat bencana kemanusiaan kembali terjadi di depan mata kami," kata Save the Children dalam pernyataan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement