Sabtu 12 Oct 2019 12:01 WIB

Badai Mendekat, Ratusan Warga Jepang Diimbau Mengungsi

Badai diprediksi menyebabkan angin dan hujan paling dahsyat dalam 60 tahun.

Badai (ilustrasi)
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ratusan ribu warga di Jepang diimbau mengungsi lantaran kekhawatiran terjadinya banjir saat badai kencang diperkirakan mendarat, Sabtu sore (12/10). Badai diprediksi menyebabkan angin dan hujan paling dahsyat dalam kurun waktu 60 tahun.

Sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan imbauan evakuasi di berbagai daerah terutama yang berisiko, termasuk beberapa di antaranya di kawasan paling padat penduduk Tokyo. Menurut lembaga penyiaran NHK, badai Hagibis, yang berarti 'cepat' dalam bahasa Tagalog Filipina, akan mendarat di Pulau Honshu pada Sabtu.

Baca Juga

Sebelumnya, badai terkuat mengguncang Jepang dalam beberapa tahun terakhir dan menghancurkan 30 ribu rumah dan menyebabkan aliran listrik padam. NHK melaporkan empat orang terluka di prefektur Chiba pada Sabtu pagi saat angin kencang menyapu sejumlah atap rumah.

Prefektur Chiba berada di sebelah timur Tokyo. Kawasan ini yang paling parah terkena badai Faxai sebulan lalu.

Toko, pabrik dan sistem kereta api bawah tanah ditutup sebagai langkah pencegahan. Panitia Grand Prix Formula Satu membatalkan semua sesi latihan dan kualifikasi yang dijadwalkan pada Sabtu.

Gelombang badai diperkirakan terjadi di sepanjang pantai Pasifik Honshu pada Sabtu hingga Ahad disertai dengan hujan lebat, Badai meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement