Sabtu 12 Oct 2019 16:04 WIB

Komunitas Muslim San Diego Kecam Islamofobia Berlebih

Para pemimpin komunitas Muslim menentang penyerangan terhadap tiga wanita Muslim.

Rep: Zainur mahsir ramadhan/ Red: Gita Amanda
 Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Para pemimpin komunitas Muslim di San Diego, menentang penyerangan terhadap tiga wanita Muslim selama akhir pekan ini. Hal tersebut dilatar belakangi penyerangan oleh Kyle Allen (50 tahun) yang mencoba memaksa melepas jilbab, menampar dan juga mendorong korban, selain dari ungkapan rasial yang diucapkannya.

“Saya pikir hal penting untuk disadari di sini adalah, kita telah melampaui insiden yang terjadi, terlihat bahwa berbagai anggota komunitas Muslim yang ada di sini, mendapatkan gambaran yang lebih besar dari Islamofobia, ”kata Direktur Eksekutif MAS-PACE, Ismahan Abdullahi seperti dilansir Nbc Los Angeles, Sabtu (12/10).

Baca Juga

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan penegak hukum tentang insiden tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan bertemu dengan kantor Kejaksaan Distrik (DA).

"Kami ingin menunjukan bahwa kami menganggapnya serius, kami memfokuskannya. Dan, sebagai sebuah komunitas, kami memiliki proses penyembuhan kami sendiri dan memastikan komunitas tetap waspada pada saat yang sama, "kata Abdullahi.

Dia menegaskan, sebagai sebuah komunitas di lokasi yang mayoritas bukan Muslim pihaknya juga akan memastikan bahwa keadilan bisa terpenuhi bagi anggotanya. Oleh karena itu, pihaknya menuntut agar ada tindak lanjut terkait kasus tersebut.

Melihat kasus itu, kantor kejaksaan setempat saat ini sedang melakukan pertimbangannya untuk menjadikannya sebagai kejahatan rasial. "Dengan pertimbangan itu kita akan bisa melakukan lebih banyak percakapan internal," Kata dia.

Menurut para penyelidik, serangan itu terjadi pada Ahad sore lalu, di dekat jalan-jalan Columbia dan Beech di Little Italy. Tiga wanita yang mengenakan jilbab berhadapan dengan Kyle Allen yang berusia 50 tahun.

Polisi mengatakan bahwa Allen mendorong salah satu wanita, menampar wanita lain dan kemudian mencoba melepas salah satu jilbab wanita dari kepalanya. Selama konfrontasi ini, Allen juga diduga membuat pernyataan rasial.

Berdasarkan laporan yang diterima polisi, selanjutnya kepolisian diarahkan ke kediaman Allen. Namun, ketika polisi mengetuk pintu Allen, dia menjawab pintu dengan pistol di tangannya. Polisi memberi perintah pada Allen hingga selanjutnya dia menurut, dan kemudian dibawa ke penjara.

Terkait hal tersebut, dewan Kepemimpinan Muslim San Diego, MAS-PACE, dan Pusat Islam San Diego mengadakan konferensi pers pada Kamis (10/10) untuk mengecam insiden itu dan menyerukan agar ada keadilan.

Lebih lanjut, Allen kini tengah menghadapi tiga dakwaan pelanggaran ringan, tiga dakwaan melanggar hak-hak sipil dengan kekerasan atau ancaman, dan tuduhan atas kepemilikan peredam senjata. Dia akan diadili di pengadilan pada 21 Oktober mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement