Senin 14 Oct 2019 16:51 WIB

Putra Joe Biden Tanggapi Tuduhan Donald Trump

Hunter Biden tidak akan bekerja di perusahaan asing jika ayahnya jadi presiden.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump dalam Pertemuan KTT G7 di Biarritz, Prancis.
Foto: Christian Hartmann, Pool via AP
Presiden AS Donald Trump dalam Pertemuan KTT G7 di Biarritz, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putra mantan wakil presiden dan kandidat calon presiden Joe Biden yakni Hunter Biden akhirnya buka suara untuk membela kerjanya di Ukraina dan China. Selama ini ia bungkam dari serangan yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Melalui pengacaranya George Mesires, Hunter Biden mengatakan ia mengundurkan diri dari dewan sebuah perusahaan China. Pekerjaannya itu menjadi bahan kritikan Trump dan sekutunya selama berbulan-bulan. Hunter Biden menambahkan ia tidak akan bekerja di perusahaan asing bila ayahnya terpilih sebagai presiden pada 2020 mendatang.

Baca Juga

"Hunter melakukan kegiatan bisnisnya dengan independen, ia yakin tidak pantas untuk membicarakan hal itu dengan ayahnya, begitu pula yang ayahnya rasakan," kata Mesires, Senin (14/10).

Trump menuduh Hunter melakukan kegiatan ilegal. Tapi ia tidak pernah menunjukkan buktinya. Presiden AS ke-45 itu meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki kegiatan Hunter di Ukraina.

Salah satu pembocor rahasia atau whistleblower mengeluhkan pembicaraan yang dilakukan melalui sambungan telepon tersebut. Hal itu memicu House of Representative untuk menggelar penyelidikan pemakzulan.

Partai Demokrat yang menguasai House yakin Trump telah membahayakan keamanan nasional dengan mendesak pemerintah negara lain bersekongkol menjatuhkan lawan politiknya. Jika berhasil dimakzulkan maka Trump akan menghadapi persidangan di Senat. Hukuman terberatnya ia akan dijatuhkan dari jabatannya.

Penyelidikan pemakzulan diperkirakan akan dipercepat pada pekan ini. Kongres juga sudah kembali bekerja setelah reses selama dua pekan.

Mereka akan menghadirkan lebih banyak saksi sebelum komite-komite yang memimpin penyelidikan menggelar pertemuan tertutup dengan saksi. Gedung Putih mengatakan mereka tidak akan bekerja sama dalam penyelidikan pemakzulan ini dan Trump membantah telah melakukan pelanggaran.

Tuduhan yang Trump lancarkan ke lawan politiknya menjadi bumerang baginya dalam pemilihan presiden. Menempatkan dirinya dan Joe Biden dalam posisi yang berbahaya. Jajak pendapat nasional menunjukkan semakin banyak masyarakat AS yang mendukung pemakzulan Trump dan melihatnya diturunkan dari jabatan presiden.  

Joe Biden berhasil menahan kritikan yang setiap hari Trump tunjukan kepadanya. Tapi sekutu-sekutu presiden AS itu mencoba untuk mengkapitalisasi kritikan.

Hal itu termasuk keputusan Hunter Biden mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan China. Sekutu-sekutu Trump mengatakan keputusan Hunter itu menunjukkan putra Joe Biden tersebut telah melakukan pelanggaran.

"Ia harusnya melakukan itu dari dulu, pada faktanya, mungkin ia harusnya tidak duduk di kursi dewan sejak awal," kata penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway.  

Sampai kini Joe Biden memimpin jajak pendapat kandidat presiden dari Partai Demokrat. Jajak pendapat menunjukkan ia akan menjadi lawan Trump dalam pemilihan presiden 2020. Joe Biden juga membela kerja putranya.

Menurut Joe Biden ,mantan pengusaha real estate itu takut ia kalahkan di pemilihan umum 2020. Karena itu ia menyerang putranya.

Serangan Trump yang terbaru fokus pada kerja Hunter Biden di dewan BHR (Shanghai) Equity Investment Fund Management Company. Perusahaan yang didirikan untuk menghabiskan dana investasi Cina di luar negara itu.

Hunter Biden berinvestasi sebesar 420 ribu dolar AS di perusahaan tersebut karena itu ia memiliki saham. Tapi pengacaranya mengatakan Hunter tidak pernah mendapatkan profit.

Dalam pernyataannya, Hunter Biden mengatakan ia akan mengundurkan diri pada 31 Oktober mendatang. Ia tidak menjelaskan alasannya mengundurkan diri. Sepuluh hari yang lalu, Trump meminta Cina untuk menyelidiki peran Hunter Biden di perusahaan itu.

Mesires juga menjelaskan peran Hunter Biden di Burisma, perusahaan energi di Ukraina. Mesires mengatakan selama bekerja di sana Hunter Biden tidak pernah dituduh melakukan pelanggaran apa pun. Ia juga sudah meninggalkan perusahaan itu sejak bulan April lalu.

"Walaupun ada pengawasan besar-besaran, tidak pernah satu pun badan penegak hukum baik itu di dalam atau di luar negeri, yang menuduh Hunter terlibat pelanggaran selama lima tahun ia di sana," kata Mesires.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement