REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di kota Riyadh, Senin (14/10). Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama untuk komite ekonomi Arab Saudi-Rusia.
Pada bagian awal pertemuan, sang putra mahkota menekankan betapa pentingnya melanjutkan kerjasama dan pembangunan strategis antara dua negara. Selain itu, mereka juga berdiskusi mengenai peluang dalam investasi sekaligus rencana kerjasama dalam proyek Arab Saudi 2030.
Dikutip dari Arab News, Selasa (15/10), Presiden Putin memberikan catatan pada pidatonya kalau Perusahaan milik Arab Saudi dan Rusia yang berpartisipasi dalam program yang direncanakan ini akan mempunyai peran kunci dalam urusan ekonomi antara dua negara.
Selain itu, Presiden Putin juga memuji kooperasi sukses yang dilakukan oleh Russian Direct Investment Fund (RDIF) dan pihak Saudi Public Investment Fund dalam menyusun program kerjasama ekonomi antara dua negara tersebut.
Setelah acara pertemuan tersebut, ketua komite ekonomi Arab-Saudi-Rusia bagian Saudi Pangeran Abdullah bin Abdul Aziz memberikan pidato yang dimana memberikan pernyataan tentang kesiapan Arab Saudi untuk mencapai tujuan yang diinginkan mengenai rencana kedepannya dan proyek gabungan.
Selain itu, Pangeran Abdullah juga memuji pihak RDIF karena telah membuka cabang di Riyadh yang merupakan cabang pertama di luar Rusia. Kemudian, setelah rapat beberapa pidato disampaikan oleh beberapa kepala perusahaan Arab Saudi dan Rusia seperti Amin Nasser (CEO Saudi Aramco), Andrei Guriev (CEO PhosAgro), Yousef Al-Benyan (CEO SABIC) dan Musa Bazhayev, president dari alliance group.