REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON— Umat Muslim di Kota Palestina Al-Khalil (Hebron), yang diduduki, diberitahu pada Selasa (15/10) bahwa mereka tak bisa shalat di Masjid Ibrahim di kota tua selama dua hari.
"Sebabnya ialah masjid tersebut akan dibuka khusus buat orang Yahudi, kata seorang tokoh agama di masjid itu, yang juga dikenal dengan sebutan Gua Para Nabi.
Hifthi Abu Sneineh mengatakan kepada Kantor Berita Paletina, WAFA, bahwa militer Israel memberitahu tokoh agama Islam di masjid tersebut bahwa Masjid Ibrahim akan ditutup buat orang Muslim mulai pukul 22.00 waktu setempat Rabu sampai pukul 22.00 waktu setempat Kamis malam.
Masjid tersebut akan dibuka pada dua hari itu hanya buat orang Yahudi dalam kesempatan libur Sukkot.
Sementara itu, pemukim Yahudi di kota tua Hebron mendirikan apa yang dikenal dengan nama "sukkah", tempat berteduh yang hanya dibangun selama libur Sukkot sebagai bagian dari upacara libur, di halaman Masjid Ibrahim dengan menafikan pentingnya keyakinan umat Muslim.
Israel membagi Masjid Ibrahim pada 1994 antara orang Muslim dan Yahudi, setelah pembantaian yang dilakukan seorang pemukim ekstrem Yahudi terhadap orang Muslim yang sedang shalat sehingga menewaskan lebih dari 50 orang. Sebelum tanggal itu, tempat tersebut semata-mata menjadi tempat ibadah orang Muslim.