Kamis 17 Oct 2019 05:44 WIB

Di Balik Foto Kim Jong-un Tunggangi Kuda di Puncak Gunung

Foto Kim di atas gunung menyiratkan perjuangan keras yang ia lalui.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengendarai seekor kuda putih di Gunung Paektu, Korut. Foto dirilis pada Rabu (16/10).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengendarai seekor kuda putih di Gunung Paektu, Korut. Foto dirilis pada Rabu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMJIYON -- Media pemerintah KCNA melaporkan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah mendaki gunung tertinggi dan disucikan negara itu yaitu Gunung Paektu dengan menunggang kuda.

Sejumlah foto yang dirilis KCNA menunjukkan Kim menunggang seekor kuda putih di Gunung Paektu yang tertutup salju. Ini bukan pertama kalinya dia mendaki gunung yang memiliki ketinggian 2.750 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu.

Baca Juga

Gunung ini memang memiliki posisi khusus terkait identitas negara itu dan dipercaya jadi tempat kelahiran ayah Kim Jong-un. "Rombongan (Kim Jong-un) menunggang kuda di Gunung Paektu adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah revolusi Korea," kata sebuah laporan KCNA dilansir BBC, Kamis (17/10).

Kantor berita itu menggambarkan Kim Jong-un duduk diatas kuda di puncak Gunung Paektu. Foto Kim di atas gunung menyimbolkan dia mengingat dengan emosi mendalam jalan perjuangan sulit yang harus dia lalui untuk tujuan besar membangun negara yang paling kuat, dengan kepercayaan sekuat Gunung Paektu.

Pada 2017, Kim Jong-un mengunjungi gunung itu beberapa pekan sebelum pidato tahun barunya. Kim dilaporkan telah mendaki Gunung Paektu setidaknya tiga kali dan melakukan kunjungan bersama dengan presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 2018 lalu. KCNA juga merilis foto Kim di atas gunung setelah tampaknya mendakinya dengan sepatu kulit hitam.

Gunung Paektu merupakan gunung berapi aktif dan disebut-sebut sebagai tempat kelahiran tempat kelahiran Dangun yang merupakan pendiri kerajaan Korea pertama kali lebih dari 4.000 tahun lalu. Gunung itu berjarak ratusan kilometer dari ibu kota Pyongyang dan letaknya yang berada di perbatasan antara Korut dan Cina.

Awal bulan ini, para pejabat Korut mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) di Swedia. Ini menjadi pembicaraan pertama sejak presiden AS Donald Trump dan Kim bertemu singkat di zona perbatasan Korea Juni lalu.

Utusan nuklir utama Korut Kim Myong-gil mengatakan, perundingan itu tidak memenuhi harapan pihaknya dan akhirnya terputus.

Namun, AS mengklaim pembahasan yang baik telah dilakukan. Sebelum perundingan, Korut menembakkan tipe baru rudal balistik. Pengujian itu jadi yang ke-11 tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement