Kepolisian Berlin makin sering berurusan dengan "taksi kokain", mobil yang akan mengantarkan kokain ke lokasi mana pun di sekitar kota hanya dengan pemesanan lewat telepon atau SMS.
Stasiun siaran publik RBB yang berpusat di Berlin memberitakan hari Senin (21/10), dalam kurun waktu antara Mei dan Oktober tahun ini saja polisi harus menyelidiki 35 kasus baru.
Pembeli bisa memesan "taksi kokain" hanya dengan melakukan panggilan telepon atau mengirim teks SMS dengan alamat pribadi mereka. Nomor telepon yang dihubungi tersambung ke sebuah layanan panggilan tidak resmi. Dalam waktu 15 menit, sebuah kendaraan pribadi akan tiba di lokasi yang ditentukan untuk memasok barang yang diminta. Serah terima barang dan transaksinya biasanya terjadi di dalam kendaraan.
Penyebab kematian narkoba kedua tertinggi
Kokain telah memainkan peran yang semakin besar di kancah narkoba Berlin selama dua hingga tiga tahun terakhir, kata polisi. Kokain sekarang menjadi penyebab kedua tertinggi kasus kematian terkait narkoba di kota Berlin setelah heroin.
Menurut catatan statistik polisi, 35 orang meninggal setelah mengkonsumsi kokain di Berlin pada 2018. Hingga Juli 2019, polisi telah mencatat 25 kasus kematian kokain.
Pihak berwenang mengatakan, selama beberapa bulan terakhir mereka kewalahan dan harus berjuang keras untuk meningkatkan investigasi kasus-kasus penyalahgunaan kokain.
"Saat ini kami memiliki beban berat di departemen kami dengan investigasi layanan pengiriman kokain ini, yang menyibukkan seluruh departemen kepolisian. Hal seperti ini tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," kata Olaf Schremm, kepala departemen investigasi kejahatan narkoba Berlin, kepada program rbb24.
Bulan Mei lalu, polisi menangkap dua pria di Berlin karena mengirim kokain dengan mobil. Dalam satu kendaraan yang diperiksa, polisi menemukan sekitar satu kilogram kokain senilai 40.000 euro bersama dengan dua senjata api palsu.
hp/vlz (dpa, afp)